Mari Cegah Gondongan dan Campak Menggunakan Imunisasi MMR

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Sebagai orang tua tentu menginginkan kondisi anaknya selalu sehat dan tidak mudah sakit. Salah satu cara yang dapat membuat tubuh anak sehat dan tidak mudah terserang penyakit adalah dengan memberikannya, imunisasi.

Imuniasasi adalah salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah timbulnya beberapa penyakit pada tubuh anak ketika ia besar nanti. Pada saat lahir anak memang sudah memiliki antibodi yang didapatkannya pada saat masih di dalam kandungan, namun antibodi yang ada pada saat bayi tidak dapat berlangsung lama, maka dari itu dibutuhkan imunisasi untuk membuat tubuh anak mempunyai antibodi yang baik untuk menjaga tubuhnya dari penyakit di masa mendatang.

Terdapat banyak jenis imunisasi, kali ini mari bahas salah satunya saja. MMR, ini adalah jenis imunisasi yang berguna untuk mencegah 3 penyakit sekaligus yaitu Mumps (gondongan), Measles (campak) dan Rubella (campak Jerman). Pemberian imunisasi ini cukup penting karena ketiga penyakit ini adalah penyakit yang banyak terjadi di Indonesia.

Gondongan bukanlah penyakit yang biasa saja karena gondongan adalah penyakit yang mudah menular dan dapat menimbulkan pembengkakan yang terjadi di bawah telinga. Selain itu jika gondongan terjadi pada pria dewasa maka dapat menyebabkan kemandulan karena virus yang terus menjalar ke bagian testis dan merusak produksi sperma.

Campak sendiri merupakan penyakit infeksi yang amat menular. Bila terserang campak, komplikasi yang mungkin timbul adalah infeksi telinga, radang paru-paru, radang otak yang dapat menyebabkan kejang, tuli, dan retardasi mental pada 1-2 dari 2000 individu yang terkena.

Khusus untuk anak perempuan, pemberian imunisasi MMR sangat penting karena kelak mereka akan hamil dan salah satu kegunaan imunisasi ini adalah untuk mencegah penyakit rubella, yaitu penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi pada ibu hamil. Jika saat kecil anak perempuan tidak di imunisasi MMR dan kemudian ketika besar ia hamil, maka bayi yang di kandungannya memiliki kemungkinan akan terkena sindrom rubella kongenital, ini adalah sindrom yang berbahaya karena ditandai dengan kelainan jantung, gangguan pendengaran dan kelainan mata pada bayi.

Melihat ketiga penyakit diatas tentu saja Anda tidak ingin anak Anda mengalaminya bukan? Jadwal pemberian vaksin MMR dilakukan saat anak berusia satu tahun 3 bulan dan dapat diulang saat anak berusia 6 tahun. Setiap anak memang sangat dianjurkan melakukan imunisasi jenis ini, namun ada beberapa kondisi anak yang tidak boleh menerima imunisasi ini, seperti:

  • Anak yang mendapat vaksin hidup yang lain. Imunisasi MMR tetap bisa dilakukan namun setidaknya ditunda lebih kurang 1 bulan setelah imunisasi yang terakhir.
  • Anak yang menderita kanker yang tidak diobati.
  • Anak yang mendapat obat yang menurunkan respon imun atau steroid dosis tinggi.
  • Anak dengan alergi berat terhadap gelatin atau obat neomisin.
  • Anak dengan demam akut.
  • Anak yang baru saja mendapat transfusi darah dalam 3 bulan terakhir.
  • Anak yang baru saja mendapat terapi imunoglobulin.
  • Wanita hamil. Wanita hamil tidak dianjurkan mendapat imunisasi MMR dan dianjurkan untuk tidak hamil selama 3 bulan setelah imunisasi MMR.

Bila sebelumnya anak sudah menerima imunisasi campak, maka tidak masalah jika ia kembali diberika imunisasi MMR. Tidak ada juga efek imunisasi yang timbul pada anak yang sebelumnya sudah mendapatkan imunisasi mengenai salah satu dari ketiga penyakit yang dapat dicegah MMR.

Setelah imunisasi MMR kemungkinan efek yang terjadi pada anak adalah demam, muncul ruam, lesu yang sering terjadi 1 minggu setelah imunisasi yang berlangsung selama 2-3 hari. Kejang demam namun ini hanya timbul pada 0,1% anak yang melakukan imunisasi MMR. Pada kondisi tertentu radang otak dan pembengkakan kelenjar parotis juga bisa menjadi efek dari imunisasi ini, namun radang otak ini kemungkinan terjadinya adalah <1:1.000.000.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here