SehatFresh.com – Jika bayi menangis terus-menerus tanpa sebab, bisa jadi ia sedang mengalami kolik. Walau tampak mengkhawatirkan, kolik bukan penyakit yang serius. Kolik adalah keadaan di mana bayi menangis terus-menerus secara berlebihan, lebih dari 3 jam sehari dan paling sedikit 4 hari dalam seminggu. Gangguan ini bisa terjadi sejak lahir hingga usia 3-4 bulan.
Kolik seringkali dikaitkan dengan adanya gangguan pada saluran pencernaan, misalnya akibat kejang otot di dinding usus atau ada udara dalam usus. Ada kemungkinan juga kolik terjadi karena bayi mengalami intoleransi laktosa atau alergi terhadap susu sapi atau susu formula. Meski demikian, mekanisme spesifik penyebab terjadinya kolik sampai kini belum diketahui secara pasti.
Pada periode awal kehidupan, bayi biasanya menangis ketika mereka lapar, lelah, merasa tidak nyaman karena panas, kedinginan atau karena popok basah dan perlu diganti. Namun, beberapa dari mereka juga ada yang menangis karena butuh ditenangkan tanpa alasan tertentu. Pada dasarnya, kerewelan ini sering dikaitkan dengan sakit perut, kram atau rasa tidak nyaman lainnya yang tidak dapat bayi ungkapkan sehingga bayi menangis tanpa henti.
Kapan perlu waspada?
- Jika bayi terus menangis lebih dari tiga jam dan tidak dapat didiamkan
- Usia bayi kurang dari 28 hari dengan suhu 38oC. Bila ini terjadi, segera bawa bayi ke dokter memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
- Bila bayi muntah terus, berat badan tidak bertambah, atau kolik tak kunjung hilang setelah usia 3-4 bulan.
- Bayi tampak kesakitan, demam tinggi, atau diare
Jika ibu melihat adanya gejala-gejala tersebut, konsultasikan ke dokter untuk memastikan apa yang terjadi sebenarnya. Dokter akan merekomendasikan beberapa cara untuk mengatasi kolik pada bayi yang mungkin bisa membantu. Apapun yang terjadi, harus diingat bahwa kolik hanya berlangsung sampai bayi berusia tiga sampai empat bulan. Umumnya, kolik tidak memiliki efek jangka panjang.
Kolik tidak akan mempengaruhi kesehatan fisik, kesehatan mental atau kepribadian di masa depan. Tidak ada obat yang dapat mengurangi kerewelan bayi. Oleh karena itu, dokter mungkin menyarankan beberapa teknik menyusui untuk ibu agar kambuhnya gejala dapat dicegah sampai batas tertentu. Dokter juga mungkin menyarankan beberapa langkah-langkah perbaikan untuk melepaskan ketegangan dan menenangkan bayi. Diantaranya dengan membuat bayi bersendawa setelah makan sehingga gas yang terperangkap dikeluarkan, memberi pijatan lembut pada punggung bayi, dan mandi air hangat.
Sumber gambar : female.kompas.com