SehatFresh.com – Stres dan muak dalam dunia pekerjaan memang menjadi hal yang seringkali dirasakan. Pekerjaan yang melelahkan serta menguras seluruh waktu tenaga dan pikiran menjadi pemicu terjadinya stres karena kerja. Sebagai manusia tentunya membutuhkan pekerjaan agar menghasilkan uang guna bertahan hidup.
Namun, jika pekerjaan yang kita lakukan malah membuat kelelahan dan menjadi tidak bertenaga, sebaiknya anda mengambil istirahat untuk mendapatkan ketenangan kembali. Hal ini tentu akan memiliki dampak pada masalah kesehatan yaitu terkena burnout syndrome.
Apa itu burnout syndrome?
Burnout syndrome merupakan kondisi dimana merasa lelah, emosi, yang diakibatkan oleh stress yang berlebihan dan berlangsung lama. Hal ini akan terjadi ketika kita dihadapkan pada pekerjaan yang membuat kewalahan dan tidak mampu emmenuhi tuntutan pekerjaan yang ada secara terus menerus. Kemudian jika keadaan ini berlangsung lama maka akan menimbulkan turunnya minat dan motivasi dalam bekerja.
Burnout syndrome juga dikenal sebagai Occupational burnout atau job burnout. Dilansir dari laman doktersehat.com, maslach dan jackson mendefinisikan burnout sebagai kehilangan secara bertahap kepedulian dengan rekan kerja yang akan membawa seseorang kepada keadaan mengisolasi diri atau kebencian dan keterasingan.
Hal ini karena burnout merupakan suatu proses yang dijalani dan bukan hanya kondisi psikologis semata, dan bersifat progresif, dengan kata lain ia terakumulasi dalam diri. hal ini tidak akan berdampak serius jika tidak terakumulasi. Faktor yang menyebabkan burnout syndrome adalah lingkungan kerja seperti beban kerja, kurangnya tanggung jawab kerja, konflik peran maupun kurangnya reward yang diperoleh.
Apa tanda dan gejala burnout syndrome?
Tidak ada ciri khusus yang langsung dapat menggambarkan seseorang mengalami burnout syndrome. Namun biasanya memiliki perasaan bekerja sendiri tanpa ada yang membantu, pekerjaan yang terlalu banyak, konflik peran dan lainnya. Terdapat tigaa ciri gejala secara umum :
Kelelahan, seseorang seringkali merasa lemas dan lelah secara emosional, merasa buntu untuk menyelesaikan masalah pekerjaan. Sehingga menimbulkan masalah fisik yang berupa kelelahan, sering sakit, sakit kepala, nafsu makan menurun, dan merasakan gangguan tidur.
Mengasingkan diri dari aktivitas di tempat kerja, hal ini karena seseorang akan merasa memiliki amat banyak yang harus dikerjakan sehingga membuat stress dan frustasi. Akibatnya membuatnya tidak peduli pada lingkungan dan rekan kerjanya.
Kinerja menurun, stres akibat pekerjaan tentunya akan mempengaruhi produktivitas kerja. Karena biasanya orang yang mengalami burnout syndrome akan sangat sensitif jika ditanya soal pekerjaannya dan menjadi tidak terarah dalam bekerja.
Cara mengatasi burnout syndrome
Beberapa hal yang perlu anda lakukan :
- Mengingat kembali pilihan anda, komunikasikan kesulitan anda kepada atasan, untuk menyamakan persepsi mengenai pekerjaan yang anda lakukan.
- Bicarakan dengan orang lain, dengan berbicara kepada rekan kerja atau orang terdekat anda dapat membantu untuk meredakan stres yang anda rasakan. Ceritkanlah masalah anda dengan begitu anda mungkin akan mendapat solusi.
- Membatasi pergaulan dengan orang negatif, batasi diri anda dalam berinteraksi dengan orang yang membuat anda berpikir negatif agar anda tidak merasa terpuruk.
- Melakukan relaksasi, beberapa kegiatan relaksasi dapat membantu anda untuk meredakan stress seperti meditasi, yoga atau taichi.
- Berolahraga dan tidur cukup, olahraga rutin setiap pagi akan membantu anda merelaksasikan pikiran dengan udara pagi dan dapat mengalihkan pikiran anda dengan cara berolahraga. Setelah itu uasahan untuk tidur cukup agar tubuh lebih bugar dan kesehatan pun terjaga.