SehatFresh.com – Apa yang dimaksud dari premenstrual dysphoric disorder? PMDD merupakan gangguan dengan serangkaian gejala menstruasi yang lebih berat daripada premenstrual syndrome (PMS). PMDD lebih jarang ditemui pada wanita yang masih menstruasi. Kalau PMS bisa ditemukan pada sekitar 31 persen wanita, PMDD hanya terjadi pada 5 sampai 8 persen wanita yang masih menstruasi.
Meski PMS dan PMDD sama-sama menunjukkan gejala-gejala fisik dan emosional, PMDD dapat membuat penderitanya merasa depresi hingga memunculkan keinginan untuk bunuh diri. Berikut adalah gejala-gejala PMDD yang harus diketahui:
- Nyeri menstruasi
- Sakit kepala
- Pusing
- Pingsang (hilang kesadaran)
- Tidak bisa tidur
- Rasa lemas dan lelah yang luar biasa
- Perubahan mood yang ekstrem sampai muncul kemasan atau depresi
- Tidak bisa berkonsentrasi
- Kejang otot, mati rasa, atau kesemutan yang luar biasa
- Masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan gangguan lainnya yang semakin parah
- Hot flashes (kepanasan)
- Retensi cairan, payudara terasa lebih lunak dan sensitif
- Jarang buang air kecil (atau buang air kecil tapi cuma sedikit yang keluar)
- Gangguan penglihatan dan mata
- Gangguan pernapasan seperti alergi atau infeksi
- Kehilangan gairah seksual
- Palpitasi jantung (jantung berdebar keras atau cepat)
- Paranoia (padahal biasanya Anda tidak memiliki gangguan kepribadian paranoid)
- Citra diri yang negatif
- Sulit berkoordinasi
- Mudah lupa
- Kembung, sakit perut, dan nafsu makan naik
Gejala-gejala ini bisa muncul seminggu atau dua minggu sebelum hari pertama menstruasi dan bertahan hingga beberapa hari setelah menstruasi. Konsultasikan ke dokter apabila gejala-gejala ini mengganggu aktivitas harian, kesehatan atau pekerjaan Anda. Kebanyakan wanita yang mengalami PMDD dapat sembuh melalui konsultasi, diet sehat, olahraga dan istirahat yang cukup.
Faktor Resiko PMDD
Beberapa faktor risiko seorang wanita kena PMDD antara lain adalah:
- Riwayat keluarga dengan PMS atau PMDD
- Punya riwayat depresi, depresi postpartum (pascamelahirkan) dan ganngguan mood lain (baik yang terjadi pada diri sendiri atau dalam anggota keluarga)
- Faktor-faktor risiko seperti kebiasaan merokok dan tingkat pendidikan yang rendah juga bisa memicu.
Diagnosis PMDD
Sebelum dokter mendiagnosis Anda dengan PMDD, umumnya dokter akan memastikan bahwa Anda tidak mempunyai gangguan jiwa seperti depresi atau gangguan panik. Karena PMDD bisa menyebabkan gejala-gejala yang mirip dengan kondisi kesehatan lainnya, besar kemungkinan dokter Anda akan menjalani pemeriksaan kesehatan, meminta rekam medis Anda, dan melakukan serangkaian tes tertentu guna memastikan Anda tidak mengidap penyakit lainnya. Umumnya, diagnosis baru akan ditegakkan dalam kondisi-kondisi berikut ini.
- Anda dipastikan mempunyai gejala premenstrual dysphoric disorder, jika setidaknya memiliki lima gejala seperti yang telah dijelaskan di atas.
- Umumnya, gejala-gejala PMDD dirasakan seminggu sebelum mulainya menstruasi hari pertama dan akan membaik sendiri beberapa hari setelah menstruasi dimulai dan setelah selesai menstruasi.
- Gejala PMDD yang dirasakan mulai menghilang setelah darah menstruasi keluar. (KKM)