Mengenal Social Distancing Dalam Upaya Menekan Angka Penularan Virus Corona

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Sejak Organiasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Coronavirus atau COVID-19 sebagai pandemi, banyak negara yang telah mengambil langkah lockdown untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 ini supaya tidak semakin meluas. Wabah virus COVID-19 di Indonesia kini telah menginfeksi 227 orang dengan jumlah kematian mencapai 19 kasus dan 11 kasus dinyatakan sembuh.

Jumlah kasus secara global per Kamis, 19 Maret 2020 telah mencapai 217.247 dengan jumlah kematian mencapai 8.784 dan total yang dinyatakan sembuh mencapai 84.083 kasus. COVID-19 memang telah menjadi kasus yang diperhatikan dunia. WHO juga telah memberikan instruksi untuk melakukan pencegahan penyebaran pandemi COVID-19 ini semakin meluas, salah satunya dnegan menerapkan langkah social distancing measure.

Presiden Joko Widodo juga telah menghimbau kepada masyarakatnya untuk menjalani Social distancing sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran dan mengurangi risiko pandemi coronavirus. Apa itu Social distancing?

Social distancing adalah salah satu upaya dalam mengurangi risiko infeksi menular dan tidak berdekatan dengan orang sakit. Sosial distancing juga menerapkan bagaimana jarak sosial yang harus diikuti agar orang yang sehat tidak ikut terpapar dengan virus Corona.

Sosial distancing tidak sekadar membatasi kontak dengan orang sakit, melainkan juga membatasi dengan membatalkan acara kelompok hingga menutup fasilitas umum seperti pariwisata untuk menghindari keramaian. Metode ini diterapkan untuk memperlambat infeksi virus di antara populasi yang berisiko tinggi.

Selain itu, Social distancing ini dapat mengurangi beban tenaga kesehatan. Social distancing ini juga dapat dilakukan sebagai upaya untuk ‘perataan kurva’ penyebaran COVID-19 yang tadinya bergerak naik menjadi lebih landai. Metode ini dinilai menjadi salah satu cara yang paling efektif memutus rantai penyebaran COVID-19 dan bisa membantu menekan nagka penderita agar tenaga kesehatan bisa memberikan perawatan maksimal terhadap pasien yang terinfeksi sehingga meningkatkan angka harapan sembuh.

Praktik membatasi jarak sosial sebenarnya dilakukan dengan membatasi keramaian dan melakukan segala aktivitas di rumah. Praktik Lebih lengkapnya sebagai berikut:

  • Menjaga jarak sekitar 0.5-2 meter dari orang lain terutama yang dengan orang yang sedang sakit.
  • Menghindari diri dari keramaian.
  • Menghindari diri dari pertemuan atau perkumpulan dengan banyak massa.
  • Menghindari kontak fisik dengan orang lain seperti menjabat tangan dan berpelukan.
  • Penutupan tempat-tempat publik seperti perkantoran, pasar, tempat wisata.
  • Mengganti kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka menjadi kelas dengan pembelajaran jarak jauh atau daring.

Menerapkan sistem kerja work from home atau aktivitas kerja yang dilakukan di rumah dengan fleksibel dan telecommuniting.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here