SehatFresh.com – Baju baru, sepatu baru, dan semua serba baru untuk menyambut hari Raya Idul Fitri. Inilah yang kerap terlihat pada anak-anak. Mereka terkadang bersedih dan menyalahkan orang tuanya jika tidak dibelikan baju baru untuk Lebaran. Padahal, orangtua bisa mengenalkan makna Idul Fitri sebenarnya kepada si kecil.
Makna Lebaran bagi sebagian anak-anak ini kalau tidak diluruskan semenjak kecil, bisa-bisa hingga dewasa pemahaman mereka salah. Lebaran ya baju baru, lebaran ya dapat angpao dan sebagainya. Nah, saat Lebaran nanti, menjadi momen yang tepat untuk memberikan pemahaman kepada anak mengenai makna Idul Fitri. Orangtua bisa menjelaskan makna Lebaran yang sebenarnya dengan contoh-contoh sederhana yang dapat mereka lihat dan alami sendiri saat Lebaran.
Menurut Nurul Annisa, M. Psi dari Klinik Kancil, anak sudah mulai memahami dengan baik makna perayaan, seperti Lebaran di usia 7–8 tahun atau kelas 2–3 SD. “Pada masa ini, kemampuan koginitif anak telah berkembang sehingga anak lebih dapat memahami sesuatu dari berbagai sudut pandang,” ujar Nurul.
Setidaknya ada berbagai makna yang bisa dipetik dari Idul Fitri, yakni:
- Rasa syukur
Ungkapkan syukur kepada Allah SWT karena telah menjalankan kewajiban berpuasa selama sebulan penuh. Contoh lain, anak dapat memahami bahwa tidak semua orang dapat merayakan Idul Fitri dengan makan-makan, berkumpul, atau pulang kampung karena tidak memiliki cukup uang.
- Berbagi
Sebagai orangtua. Anda bisa mengaitkan Idul Fitri dengan zakat. Ajaklah anak ke tempat-tempat yang mengelola zakat sembari menjelaskan bahwa zakat dapat membantu orang-orang yang kurang mampu. Selain itu, dari harta yang kita miliki sebenarnya juga terdapat hak orang lain. Jadi, harus disisihkan untuk mereka.
- Memaafkan
Saling memaafkan memang boleh dilakukan kapan saja. Tapi, tak ada salahnya juga untuk mengenalkan kata ‘maaf’ kepada si kecil saat Idul Fitri.
- Silaturahmi
Biasanya, Idul Fitri adalah momen untuk mengunjungi tetangga, orangtua, atau sanak saudara. Tekankan nilai silaturahmi saat Idul Fitri kepada si kecil.
- Menahan nafsu
Makanan yang berlimpah saat Lebaran kadang membuat lupa diri. Tak hanya anak kecil, orang dewasa juga bisa kalap ketika melihat makanan khas Lebaran. “Sekali lagi, di sinilah pentingnya orangtua memberikan contoh kepada anak. Jika orangtua mencontohkan makan secukupnya, maka otomatis anak pun demikian. Jadi, sediakanlah makanan secukupnya saat Lebaran,” kata Nurul. Termasuk pula perihal baju dan sepatu baru. Boleh-boleh saja membelikan baju ataupun sepatu baru pada anak. Tapi, jangan sampai berbelanja mengganggu ibadah puasa itu sendiri dan menjadi tujuan dominan dalam menjalankan puasa. (SBA)