SehatFresh.com – Skoliosis adalah kondisi di mana tulang belakang melengkung ke samping secara abnormal. Kondisi ini seringkali menimpa para remaja ketika mengalami lonjakan pertumbuhan. Kasus skoliosis dengan kelengkungan ringan biasanya tidak memerlukan perawatan agresif, dan operasi biasanya direkomendasikan untuk mengoreksi kasus skoliosis yang lebih parah agar tidak menimbulkan komplikasi pada organ-organ di sekitar tulang belakang. Meski demikian, remaja yang divonis memiliki skoliosis ringan harus berhati-hati dalam beraktivitas.
Olahraga dapat membantu mengendalikan gejala tidak nyaman terkait skoliosis. Namun, sebaiknya jenis olahraga yang akan dilakukan atas rekomendasi dokter. Pasalnya, ada olahraga tertentu dan beberapa hal lainnya yang harus dihindari penderita skoliosis agar kondisi tidak semakin parah. Berikut adalah pantangan-pantangan untuk penderita skoliosis:
Membawa barang berat
Membawa barang berat, seperti tas sekolah yang berat, menambah tarikan gravitasi yang pada akhirnya semakin memampatkan tulang belakang. Memakai tas hanya di satu bahu juga dapat memperburuk skoliosis.
Sepak bola
Sepak bola adalah olahraga yang menuntut banyak kontak fisik sehingga berpotensi menyebabkan cedera pada bagian-bagian tubuh termasuk tulang belakang. Sepak bola menempatkan tekanan yang signifikan pada tulang belakang dan bisa memperburuk kondisi penderita skoliosis. Sepak bola tidak menyebabkan skoliosis. Tapi, jika anak memiliki riwayat keluarga skoliosis idiopatik, sepak bola bisa semakin meningkatkan kemungkinan terkena skoliosis.
Renang berjam-jam
Berenang berjam-jam atau beberapa putaran setiap hari dapat menyebabkan tulang toraks (tulang belakang dari pangkal leher hingga bagian bawah tulang rusuk) menjadi lebih rata dan memperparah kelengkungan skoliosis.
Tidur tengkurap
Penderita skoliosis sebaiknya menghindari posisi tidur tengkurap. Posisi tidur tidak menyebabkan atau mempercepat perkembangan skoliosis. Namun, pengaturan posisi tidur dapat membantu mengendalikan rasa sakit dan mengoptimalkan pernapasan. Para dokter menyarankan untuk tidur menyamping atau telentang. Posisi menyamping membantu tulang belakang tetap lurus dan netral sehingga dapat mengurangi ketegangan pada saraf tulang belakang, sementara tidur telentang membantu mendistribusikan berat badan secara merata di seluruh permukaan tubuh.
Lari jarak jauh
Remaja yang memiliki skoliosis juga sebaiknya menghindari olahraga lari jarak jauh. Kelengkungan tulang belakang yang abnormal dapat menurunkan kapasitas paru-paru. Ketika berlari jarak jauh, hal ini dapat mengakibatkan pernapasan terganggu. Berlari pada permukaan beraspal atau keras juga dapat meningkatkan beban pada tulang belakang yang pada gilirannya dapat mempercepat perkembangan skoliosis.
Gerakan ekstensi torso
Melakukan gerakan menekuk tubuh atau ekstensi torso (seperti kayang, lompat tinggi, dan senam) berulang dapat menyebabkan tulang belakang berputar lebih jauh ke dalam rongga tulang belakang. Hal ini dapat menambah derajat keparahan skoliosis.
Texting dan penggunaan smartphone
Peran smartphone memang sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tapi, sadarkah Anda kalau posisi kepala yang membungkuk saat sedang asyik texting (berkirim pesan) dapat memicu masalah tulang belakang dan memperparah skoliosis? Posisi seperti itu menambah tekanan dan menekan pembuluh darah di sekitar sumsum tulang belakang. Hal ini dapat memicu penurunan fungsi tulang belakang dari waktu ke waktu. Untuk meminimalisir dampak negatifnya, alih-alih menundukkan kepala, peganglah smartphone sejajar dengan mata (mata memandang lurus ke depan). (RFZ)