Penanganan Demensia pada Pria

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Pada dasarnya, semua orang memiliki risiko yang sama mengalami demensia. Namun, gaya hidup sehari-heri, seperti kebiasan merokok pada pria, dapat meningkatkan risiko terjadinya demensia. Karena penyebab demensia bervariasi, penting untuk segera menjalani pemeriksaan jika Anda atau kerabat Anda menunjukkan gejala-gejala berkaitan dengan demensia, seperti sering lupa, kesulitan ketika berbicara, sangat moody, dan mengalami disorientasi. Seperti telah dijelaskan dalam tulisan “Tanda-tanda Demensia pada Pria”, demensia dapat menyebabkan gejala kognitif dan gejela psikologis yang akan seiring waktu akan memengaruhi seluruh aspek kehidupan dan bahkan kematian.

Oleh karenanya, penting untuk segera memeriksakan ke pusat medis tanda-tanda yang mengarah ke demensia untuk menentukan kondisi yang mendasarinya. Pasalnya, demensia tidak selalu disebabkan oleh penyebab yang sama, dan beberapa tipe demensia bersifat “irreversible”. Tipe dari demensia tersebut antara lain:

  • Penyakit Alzheimer, disebabkan oleh gumpalan protein yang disebut beta-amyloid pada otak.
  • Demensia vaskular, disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah yang menyuplai darah ke otak.
  • Lewy body dementia, disebabkan oleh gumpalan protein abnormal tertentu pada otak.
  • Fontotemporal dementia, disebabkan oleh kerusakan (degenerasi) sel-sel saraf di lobus frontal dan lobus temporal otak.
  • Demensia campuran, yaitu kombinasi penyakit Alzheimer, demensia vaskular, dan Lewy body dementia.

Mendiagnosis dan menentukan tipe demensia tak selalu mudah. Pasalnya, diagnosis demensia mensyaratkan harus terdapat setidaknya dua fungsi mental inti yang mengganggu kehidupan yang mencakup masalah terkait memori, kemampuan bahasa, kemampuan fokus, kemampuan berpikir dan memecahkan masalah, serta persepsi visual. Dokter akan meninjau riwayat kesehatan dan gejala pada diri Anda dengan melakukan sejumlah pemeriksaan.

Meski kebanyakan demensia tidak dapat disembuhkan, beberapa jenis obat dapat memperlambat perkembangan gejalanya. Obat-obatan tersebut biasanya diberikan kepada orang-orang pada tahap awal dan moderat, guna mempertahankan atau meningkatkan kemandirian pasien. Adapun obat-obatan yang sering digunakan dalam penanganan demensia antara lain:

  • Cholinesterase inhibitors, meliputi donepezil (Aricept), rivastigmine (Exelon), dan galantamine (Razadyne). Cara kerjanya dengan meningkatkan kadar zat kimia otak yang berperan dalam fungsi memori.
  • Memantine, bekerja dengan mengatur aktivitas glutamat, yaitu zat kimia otak lainnya yang terlibat dalam fungsi belajar dan memori. Dalam beberapa kasus, memantine dapat diresepkan dengan cholinesterase inhibitors.
  • Antipsikotik, terkadang digunakan untuk mengatasi perilaku disruptif, seperti sikap agresif dan gelisah yang parah. Karena dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, antipsikotik akan diresepkan dalam dosis sangat rendah untuk waktu sesingkat mungkin.

Beberapa gejala demensia terkait masalah perilaku umumnya ditangani dengan terapi non-farmakologi, seperti:

  • Terapi kognitif, berarti pasien dilibatkan dalam kegiatan dan latihan yang dirancang untuk meningkatkan memori, kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan bahasa. Pada gilirannya, terapi ini dapat mengurangi perasaan disorientasi mental dan kebingungan sekaligus meningkatkan kepercayaan diri.
  • Terapi validasi, ditujukan untuk mengeksplorasi hal-hal yang berkaitan dengan masa lalu pasien, sehingga dapat diketahui bagaiamana cara menghadapi kondisi pasien dari sisi emosional. Misalnya, jika pasien demensia menjadi gelisah karena menunggu kedatangan pasangannya yang sudah meninggal, maka memberitahu bahwa pasangannya sudah meninggal dapat menyebabkan pasien tersebut menjadi lebih gelisah dan tertekan.
  • Terapi perilaku, dapat digunakan untuk mengobati banyak masalah perilaku yang berkaitan dengan demensia, seperti depresi, agresi dan delusi. Selain profesiional kesehatan, terapi perilaku juga dapat melibatkan kerabat dekat atau teman pasien.
  • Terapi okupasi, di mana pasien dan keluarga di rumah akan diberitahu cara untuk membuat rumah lebih aman guna mencegah kecelakaan, serta mempersiapkan bagaiamana menghadapi perkembangan demensia selanjutnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here