SehatFresh.com – #Infotorial – Jumlah penderita stroke di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, terdapat sekitar 12 penderita stroke per 1000 penduduk Indonesia. Saat ini penyakit stroke merupakan penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia. Orang berusianya lebih dari 65 tahun paling berisiko terkena stroke. Namun dua puluh lima persen stroke dapat terjadi pada usia produktif.
Stroke merupakan penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah otak (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah otak (stroke hemoragik). Sehingga akibat penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah tersebut, bagian otak tertentu berkurang bahkan terhenti suplai oksigennya sehingga menjadi rusak bahkan mati. Akibatnya timbul berbagai macam gejala sesuai dengan daerah otak yang terlibat, seperti wajah lumpuh sebelah, bicara pelo (cedal), lumpuh anggota gerak, bahkan sampai koma dan kematian.
Stroke dapat menyebabkan berbagai komplikasi, antara lain: hidrosefalus atau tingginya produksi cairan serebrospinal, disfagia atau kesulitan menelan, dan trombosis vena dalam atau penggumpalan darah pada kaki.
Ada dua faktor yang merupakan penyebab stroke yaitu risiko medis dan risiko perilaku, yaitu:
- Faktor risiko medis
Faktor risiko medis yang menyebabkan atau memperparah stroke antara lain hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), kolesterol, arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah), gangguan jantung, diabetes, riwayat stroke dalam keluarga (faktor keturunan), migren (sakit kepala sebelah) dan berat badan berlebih/obesitas. Menurut data statistik 80 persen pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis.
- Faktor risiko perilaku
Faktor risiko perilaku disebabkan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman bersoda dan beralkohol, gemar mengonsumsi makanan cepat saji (junk food). Faktor risiko perilaku lainnya adalah kurangnya aktifitas gerak/olah raga. Stres dan susasana hati yang tidak nyaman seperti sering marah tanpa alasan yang jelas dapat ikut berperan.
Karena itu pencegahan serta pengobatan awal menjadi perang penting dalam memerangi stroke.
- Pencegahan stroke
Penyakit Stroke dapat dicegah melalui penerapan pola hidup sehat. Risiko mengalami stroke akan berkurang jika Anda makan makanan sehat, berolahraga secara teratur, tidak merokok, dan minum alkohol sesuai takaran. Berusaha menurunkan tingkat kolesterol dan tekanan darah tinggi dengan obat-obatan juga bisa mengurangi risiko terkena stroke. Pada sebagian orang, obat-obatan untuk mencegah pembekuan darah serta obat untuk menjaga kadar normal gula darah juga penting untuk mencegah terjadinya stroke.
- Pengobatan stroke
Pengobatan stroke tergantung dari jenisnya, stroke iskemik atau hemoragik. Pengobatan juga disesuaikan pada area otak mana stroke terjadi. Pada umumnya stroke diobati dengan obat-obatan, termasuk obat pencegahan untuk menurunkan tekanan darah, menurunkan tingkat kolesterol, dan menghilangkan pembekuan darah. Dalam beberapa kasus, operasi diperlukan untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh stroke hemoragik atau menghilangkan lemak di arteri.
Kini telah hadir Omepros sebagai suplemen kesehatan yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan yang mampu menurunkan kolesterol jahat, penyebab penyakit jantung, mampu meringankan gejala stroke dan penyebab hipertensi. Menurut Mulki Baiquni, Product Executive PT. NutriSains, “Dalam satu kapsul Omepros mengandung Omega 3, DHA, EPA dan Vitamin E. Sementara senyawa aktif pada kapsul Omepros meliputi Salmon oil 150 mg, Linseed oil 150 mg, Black currant oil 800 mg, Olive oil 100 mg, Safflower oil 50 mg, Canola oil 200 mg dan Vitamin E 15 UI.”
Kandungan omega 3,6,dan 9 dalam Omepros dipercaya mampu menurunkan kadar kolesterol jahat yang dapat meicu terjadinya serangan jantung dan stroke. Omepros bisa dikonsumsi pria maupun wanita di atas 18 tahun. “Dengan mengonsumsi satu kapsul Omepros, satu sampai tiga kali sehari, Omepros mampu membantu mengurangi lemak darah,” tambah Mulki.
“Untuk mendapatkannya, Omepros bisa diperoleh melalui apotik dan toko obat resmi di berbagai kota di Indonesia,” pungkas Mulki Baiquni menutup pembicaraan.