SehatFresh.com – Orang tua sangat memengaruhi perilaku anak-anak mereka. Anak-anak cenderung memasukkan apa yang mereka lihat dalam kehidupan mereka sendiri. Sangat penting bahwa orang tua menetapkan contoh yang tepat untuk anak-anak mereka. Pasalnya, contoh negatif dapat merusak perkembangan anak dan menyebabkan perilaku yang buruk. Orang tua menjadi panutan tidak hanya melalui interaksi langsung dengan anak-anak mereka, tetapi melalui contoh yang mereka tetapkan dengan sikap dan perilaku mereka baik itu dalam keluarga maupun di dunia luar.
Reaksi orang tua terhadap stres mempengaruhi cara anak bereaksi terhadap stres pula. Jika orang tua bereaksi negatif, anak akan belajar untuk bereaksi negatif juga. Selain itu, reaksi negatif terhadap stres, seperti berteriak dan memukul, dapat menakut-nakuti anak. Anak-anak dapat belajar untuk menutup diri mereka dan bahkan mungkin berpikir bahwa mereka adalah penyebab stres tersebut. Jika stres ditangani secara positif, hal ini membantu anak-anak melihat bahwa cinta orangtua mereka untuk mereka tidak pernah berubah, bahkan ketika mereka stres.
Menurut healthyplace.com, kekerasan dan pelecehan pada anak menyebabkan berbagai perilaku anti sosial. Hal ini karena anak-anak mencoba untuk mengatasi dan memahami mengapa mereka disiksa. Dalam hal ini, cara disiplin orangtua juga sangat memengaruhi perilaku anak-anak mereka. Ketika orang tua memilih untuk menggunakan hukuman fisik, seperti memukul, hal tersebut tidak mengajarkan anak bagaimana mengubah perilakunya. Anak-anak juga dapat bereaksi agresif untuk hukuman fisik tersebut.
Segala hal yang orang tua lakukan untuk mengembangkan, mendukung, serta membina perilaku anak akan memberi pengaruh besar pada anak. Pada usia dini, anak cenderung ingin melakukan segala hal yang dianggapnya menarik sekalipun hal tersebut bisa berdampak buruk bagi dirinya sendiri. Maka dari itu, orang tua perlu mengawasi dan memantau setiap tingkah laku anaknya dan memberikan pengarahan, nasihat yang positif agar anak tidak mengalami keraguan terhadap kemampuan dirinya. Agar hubungan anak dan orang tua tetap harmonis, orang tua juga perlu meningkatkan pendekatan dengan melakukan kegiatan bersama.
Orang tua juga perlu memosisikan diri, kapan mereka berfungsi sebagai orang tua, sahabat atau teman bermain. Selain itu, para orang tua juga harus cermat dalam melakukan pengawasan terhadap anak-anak mereka. Orang tua perlu mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengawasi dari jauh, dekat dan kapan saat memberikan kepercayaan pada anak. Untuk memupuk rasa percaya diri anak, berikanlah pujian-pujian saat anak berhasil melakukan sesuatu dengan baik. Pada masa kanak-kanak, anak akan sangat peka terhadap berbagai rangsangan dan pengaruh dari luar. Untuk itulah, pola asuh yang baik berperan penting dalam menentukan pribadi anak nantinya.
Sumber gambar : kuherbal.com