SehatFresh.com – Agama islam memerintahkan jika setiap pria hendaknya di sunat khususnya bagi pria yang beragama islam, sedangkan menurut pandangan medis sunat merupakan bukanlah suatu kewajiban atau sesuatu yang di haruskan. Akan tetapi menurut medis pun hanya menyarankan jika setiap pria hendaknya melakukan sunat. Hal ini dikarena menurut pandangan medis bahwa sunat memiliki pengaruh bagi kesehatan dan kehidupan seksualnya. Berikut ini beberapa pengaruh seks yang akan timbul jika pria di sunat dan tidak di sunat, diantaranya :
- Sensitivitas
Menurut sebuah penelitian di Denmark menyatakan bahwa sunat bukanlah suatu penyebab suatu terjadinya ejakulasi dini atau masalah ereksi yang sering dialami oleh pria. menurut penelitian tersebut menjelaskan bahwa sunat memang mengurangi separuh kulup yang mengakibatkan pria akan kehilangan sensitivitas terhadap rangsangan. Akan tetapi menurut penelitian di Korea yang dilakukan oleh Michigan State University menyatakan bahwa apabila pria di sunat bagian sensitivit penis pria yaitu di bagian bekas luka sunatnya. Mendapat lain yang dinyatakan oleh seorang ahli Urologi dan spesialis pengobatan masalah seksual pria di New York yang bernama Darius Paduch, MD, PhD menyatakan bahwa semakin jauhnya ujung saraf dari permukaan maka sensitivitas terhadap rangsangan akan berkurang. Hal ini yang membedakan kehidupan seks seorang pria yang di sunat dengan pria yang tidak di sunat.
- kebersihan
penis pria yang tidak di sunat pada kepala penis terdapat kelenjar yang memproduksi cairan smegma yang mempermudah kulup untuk bergerak dengan membuka dan menutup puncak kepala penis. Hal ini akan mengakibatkan penumpukan cairan tersebut jika tidak rutin dibersihkan. Sehingga hal ini dapat mempermudah pertumbuhan bakter dan kuman yang membuat bau tak sedap dan terjadinya iritasi pada kemaluan. Sedangkan pada pria yang disunat pada penisnya tidak terdapat kulit kulup yang akan lebih menghemat waktu untuk membersihkan tubuh karena tidak adanya caira smegma. Hal ini yang mengakibatkan wanita lebih merasa bersih saat bercinta dengan pria yang di sunat. Pernyataan tersebut dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Alyssa Dweck, M.D yang menjelaskan bahwa pria yang disunat akan meningkatkan fungsi seksual seorang wanita.
- Resiko terjadinya infeksi
Produksi cairan smegma mengakibatkan kelembapan di sekitar kulup dan penis yang mengakibatkan bakteri dan kuman berkembang biak. Hal itu tentunya mengundang bau tak sedap dan terjadinya iritasi pada daerah penis. Apabila anda tidak menjaga kebersihan dengan baik kondisi iritasi dan masalah bau tidak sedap tersebut akan menimbulkan masalah baru yaitu terjadinya infeksi. Pria yang tidak disunak akan beresiko terjadinya infeksi jamur, infeksi saluran kencing dan penyakit menular seksual. Menutu seorang ahli epidemiologi di Universitas Illinois di Chicago yang bernama Supriya Mehta, Ph.D mengatakan bahwa wanita yang bercinta dengan pria yang tidak di sunat akan beresiko mengalami bakteri vaginosis. Hal tersebut salah satu faktor yang membedakan berhubungan seks dengan pria yang di sunat dan dengan pria yang tidak di sunat.
- Kesenangan
Hasil sebuah penelitian menyatakan bahwa pria yang disunat dapat mencapai klimaks lebih baik dari pada dengan pria yang tidak di sunat. Pria yang disunat dapat bertahan sekitar 20 detik lebih lama setelah tutup penisnya di angkat. Selain itu seorang ahli yang bernama Deby Herbenick, Ph.D menyatakan bahwa wanita yang berhubungan seks dengan pria yang disunat akan merasakan kenikmatan dan lebih mudah mencapai orgasme. (KMY)