SehatFresh.com – Kata oksitosin berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti kelahiran cepat. Selain itu hormon ini sering dikenal dengan sebutan hormon pitosin atau ada juga yang menamakan dengan sebutan sintosinon yang mencegah penyebab kelainan genetik.
Hormon oksitosin merupakan suatu hormon yang memiliki peran penting untuk membantu peningkatan kontraksi yang berpengaruh pada ritme jantung manusia dimana kontraksi tersebut terjadi pada otot rahim yang akan membantu proses kelahiran bayi. Sehingga hormon ini salah satu jenis hormon yang sangat dibutuhkan wanita pada saat memasuki proses persalinan.
Kenyataannya banyak kasus yang terjadi dimana ada beberapa wanita yang tidak dapat melahirkan secara normal karena kegagalan kontraksi otot rahim yang dipengaruhi hormon oksitosin. Faktor yang dapat merangsang pelepasan hormon oksitosin salah satunya karena adanya peradangan vagina atau servik dan proses menyusui.
Pada saat kondisi tersebut berlangsung maka akan merangsang pula hipotalamus untuk mensekresikan neurotransmitte kepada pituari posterior untuk mensekresikan hormon oksitosin tersebut. Akibat dari proses tersebut dapat meningkatkan kada oksitosi dalam darah. Berikut ini beberapa fungsi dari hormon oksitosin, antara lain sebagai berikut :
- Hormon oksitosin berfungsi untuk membanti kontraksi otot rahim yang dapat membantu proses persalinan.
- Hormon oksitosin dapat membantu merangsang sekresi susu dari kelenjar susu sehingga dapat melancarkan produksi ASI.
- Hormon oksitosin mampun meredam stres dan rasa cemas.
- Hormon oksitosin dapat meningkatkan libido seks.
- Hormon oksitosin dapat menimbulkan perasaan senang, bahagia dan simpati.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus betina dimana yang awalnya tikus tersebut menganggap anak anjing sebagai musuh dan setelah tikus tersebut melahihkan seorang anak, maka anak anjing tersebut yang semula dianggap musuh berubah menjadi anak anjing yang menggemaskan.
Hal ini tentu saja berlaku pada manusia dimana seorang wanita yang sedang dalam proses persalinan memiliki kadar oksitosin yang cukup tinggi sehingga akan menimbulkan perasaan senang atas kelahiran anaknya. Penelitian lain menjelaskan bahwa semakin tinggi kadar oksitosin di awal trimestir maka setelah melahirkan akan lebih mendekatkan diri dengan anaknya.
Tahukah anda bahwa hormon oksitosin memiliki pengaruh yang berbeda kepada pria dan wanita? Fakta dimana hormon oksitosin yang ada pada pria dan wanita menunjukan reaksi yang berbeda. Selain itu, tingkat kadar oksitosin dapat membuat perilaku seseorang menjadi berbeda. Lalu apa hasil dari penelitian keduanya?
Hasil yang ditunjukan dari hasil penelitian Stanford University adalah hormon oksitosin pada pria dapat memicu prilaku yang lebih ramah dan lebih mudah berosialisasi, akan tetapi apabila hormon oksitosin pada pria tersebut dalam jumlah yang rendah maka akan menunjukan prilaku yang kurang ramah terhadap orang lain.
Sedangkan hasil penelitian dari University of California menunjukan hasil yang berkebalikan dengan pria yang telah dilakukan studi oleh Stanford University dimana bahwa wanita yang memiliki kadar hormon oksitosin tinggi akan lebih sulit bersosialisai. (KMY)