SehatFresh.com – Organ reproduksi, termasuk genitalia wanita adalah bagian-bagian yang bisa dikatakan sensitif dan rawan untuk terkena berbagai masalah kesehatan. Salah satu masalah kandungan yang sering ditemukan pada wanita adalah vaginitis. Vaginitis adalah suatu kondisi dimana terjadi infeksi ataupun peradangan pada vagina.
Selain vaginitis ada juga vulvovaginitis yang mengacu pada kondisi medis dimana terjadi infeksi ataupun peradangan pada bagian vulva dan vagina. Vaginitis maupun vulvovaginitis bisa terjadi oleh berbagai hal. Salah satu penyebabnya adalah kuman yang masuk melalui hubungan seksual dapat berupa jamur, virus, bakteri atau parasit.
Selain itu berbagai jenis bahan kimia tertentu yang mengenai kemaluan. Pakaian tertentu yang kontak dengan kemaluan juga bisa berperan dalam kasus vaginitis. Jenis vaginitis yang sering terjadi :
- Viral vaginitis, disebabkan virus.
- Non-infectious vaginitis.
- Infeksi jamur pada vagina.
- Trikomoniasis vaginitis.
- Bakterial vaginosis.
- Chlamidia vaginitis, disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis.
Beberapa jenis dari vaginitis ditularkan oleh hubungan seksual. Berikut beberapa gejala umum yang kerap terjadi ketika seorang wanita mempunyai infeksi vagina atau vaginitis :
- Perasaan panas saat buang air kecil.
- Terasa gatal di bagian luar vagina.
- Perasaan tidak nyaman ketika berhubungan intim.
- Keputihan yang berwarna, gatal dan berbau busuk.
Gejala spesifik dari vaginitis tergantung dari jenis masalah yang terjadi. Beberapa gejala umum di atas kerap terjadi pada hampir semua masalah vaginitis. Keputihan pada wanita bisa mengidentifikasi masalah yang ada pada bagian genitalia tersebut.
Keputihan yang normal terjadi adalah berwarna bersih, tidak terjadi iritasi dan tidak berbau. Darah menstruasi juga bisa menggambarkan keadaan organ genitalia dan reproduksi wanita. Jenis darah yang keluar saat menstruasi bisa bervariasi, terkadang sedikit encer dan terkadang di bulan lain sedikit lebih kental.
Hal ini masih dianggap sebagai menstruasi yang normal. Keputihan yang berbau bisa mengindikasikan suatu masalah dari genitalia ataupun organ reproduksi dalam. Bisa mengindikasikan adanya infeksi sampai kanker juga bisa diindikasikan dengan adanya cairan keputihan yang keluar disertai dengan bau yang tidak sedap.
apakah ini aman.. warna keputihan putih susu dan berbau tp tak menyengat.. dan kenapa ketika saya mlakukan intim ketika saya sudah mengeluarkan cairan kenapa sangat berbau dan menyengat.. ini saya alami ketika setelah menikah.. dan ketika perawan dulu warna keputihan bening dan tak berbau sedikitpun… apa ini bahaya dok.. atau hanya ada faktor lain yg tidak membahayakan.. mohon penjelasannya.. trimakasih.
Cairan vagina secara normal diproduksi oleh tubuh seperti pada masa ovulasi, sebelum dan sesudah menstruasi, saat mengalami rangsangan, dll. Cairan vagina yang normal adalah tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak disertai rasa gatal atau nyeri. Kondisi pengeluaran cairan vagina yang berbau dapat disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya:
Vaginitis (infeksi vagina oleh bakteri), Trikomoniasis, Klamidia, Gonore
lebih jelasnya buka di artikel lainnya : http://www.sehatfresh.com/