Pengetahuan Asupan Gizi saat Ibu Hamil yang Harus Dipenuhi

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Menurut Pangemanan dan kawan-kawan pada tahun 2013 menjelaskan bahwa status gizi adalah suatu ukuran keberhasilan untuk memenuhi nutrisi ibu hamil. Ibu hamil memerlukan asupan nutrisi yang lebih banyak karena dia harus mencukupi kebutuhan diri sendiri dan bayinya. kebutuhan makanan ibu hamil tidak hanya dilihat dalam porsi yang dimakan, akan tetapi harus ditentukan pada mutu zat gizi yang terkandung di dalam makanan tersebut.

Asupan gizi ibu hamil merupakan hal yang menjadi penentu asupan gizi yang akan diperoleh oleh bayi di dalam kandungan. Wanita yang sedang hamil harus dalam kondisi yang sehat dan memiliki asupan gizi yang cukup agar pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungan berjalan secara optimal. Akan tetapi pada kenyataannya masih ada wanita hamil di Indonesia yang tidak memenuhi kebutuhan gizinya.

Apabila asupan gizi ibu hamil tidak setara atau seimbang dengan kebutuhab tubuh, hal ini akan mengakibatkan terjadinya defisiensi zat besi. Peningkatan kebutuhan energi dan zat gizi pada wanita hamil disebabkan karena terjadinya peningkatan metabolisme energi yang terjadi selama kehamilan. Dalam kehidupan nyata masalah gizi yang sering ditemukan pada wanita hamil yaitu kekurangan energi kronik atau yang disebut KEK dan anemia gizi. Menurut hasil data Depker RI di tahun 2013 menunjukan bahwa prevalensi ibu hamil dengan kondisi kek sekitar 24,2%. Di jawa tengah pada tahun 2010 ibu yang mengalami KEK sekitar 13,91.

Kekurangan energi kronik atau KEK yaitu suatu kondisi dimana terjadinya ketidakseimbangan asupan gizi antara energi dan protein yang mengakibatkan kekurangan zat gizi di dalam tubuh. Menurut hasil penelitian pada tahun 2014 menjelaskan bahwa faktanya di Indonesia angka kecukupan energi dan protein pada wanita hamil masih tergolong rendah. Menurut hasil penelitian dari Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menyatakan bahwa sekitar 70-80% ibu hamil di desa atau kota dan miskin atau kaya asupan kebutuhan energi dan proteinnya belum tercukupi.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Thaha dan kawan-kawan pada tahun 2014 menjelaskan bahwa terjadinya status kurang gizi pada wanita hamil disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pengetahuan ibu, asupan gizi yang di makan, pendidikan, riwayat kesehatan, pekerjaan dan status ekonomi. Selain itu hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Oktaviana dan Patonah pada tahun 2010 menyatakan bahwa kondisi KEK pada ibu hamil ada hubungannya dengan status ekonomi. Kurang gizi pada wanita hamil akan beresiko melahirkan bayi dengan BBLR. Hal ini dijelaskan oleh pernyataan dokter Obgyn yang bernama Dr.dr Taufik Jamaan SpOG bahwa bayi yang dilahirkan dengan berat badan rendah (BBLR) m3ncerminkan hasil perkembangan janin dan kecukupan gizi janin selama dalam kandungan. BBLR dapat dikatakan jikan berat lahir bayi <2.500 gram.

Menurut dr Taufik menyatakan bahwa wanita hamil membutuhkan asupan gizi makro dan mikro. Asupan gizi makro di dapatkan dari makanan yang mengandung energi dan protein yang berfungsi dalam pembentukan plasenta dan organ janin serta proses metabolisme. Sedangkan asupan gizi mikro di dapatkan dari jenis makanan yang mengandung zat bersi, asam folat, Omega-3, Omega-6, kalsium, vitamin, DHA dan serat. Asupan gizi mikro befungsi untuk menjamin kehamilan yang sehat dan optimal. (KMY)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here