SehatFresh.com – Jaringan parut dan perlengketan yang terjadi pada sindrom Asherman umumnya tak bisa dihilangkan sepenuhnya. Namun, bukan berarti sindrom Asherman tak bisa diobati. Penderita sindrom asherman perlu mendapat pengobatan jika dirinya ingin merencanakan kehamilan atau merasakan keluhan yang sangat mengganggu akibat penyakit ini, misalnya nyeri perut bawah yang hebat.
Sebaliknya, jika sudah tak ingin memiliki anak dan tak ada keluhan yang mengganggu, tidak perlu ada pengobatan yang dilakukan. Pengobatan sindrom Asherman dilakukan dengan tujuan memperbaiki ukuran dan bentuk rahim. Caranya adalah mengangkat atau menghilangkan perlengketan pada rahim.
Pada prosedur tersebut, alat operasi kecil dipasang pada ujung histeroskop untuk mengangkat jaringan parut dan membebaskan perlengketan dalam rahim. Dapat dilakukan dengan bius total atau lokal. Setelah pengangkatan jaringan parut, rongga rahim harus tetap dibiarkan terbuka selama masa penyembuhan agar perlengketan tidak terjadi kembali.
Dokter akan menempatkan balon kecil di dalam rahim selama beberapa hari. Untuk mencegah terjadinya infeksi, maka dokter dapat meresepkan obat antibiotik dan hormon estrogen untuk memperbaiki kualitas lapisan rahim. Hal ini juga dapat membuat penderitanya mengalami menstruasi lagi. Terkadang, prosedur histeroskopi perlu dilakukan hingga beberapa kali.
Langkah selanjutnya adalah melakukan histeroskopi ulang untuk melihat apakah tindakan tersebut berhasil dan tidak ada lagi perlengketan dalam rahim. Pasca tindakan, masih ada kemungkinan perlengketan terjadi kembali. Oleh karena itu, dokter akan menyarankan penderita untuk menunggu satu tahun untuk hamil, guna memastikan perlengketan tidak terjadi kembali.
Pengobatan selanjutnya adalah pengobatan hormonal pengobatan dengan hormon estrogen umumnya diberikan untuk memperbaiki pertumbuhan jaringan di dalam rahim. Pengobatan dengan antibiotik, pengobatan antibiotik juga akan diberikan untuk mencegah infeksi di rahim. Hal ini penting untuk mencegah perlengketan di rahim semakin berat.
Pada periode pascaoperasi, terapi hormonal (durasi 3 bulan) harus dikonsumsi terus mengkonsumsi progesteron dengan estrogen. Obat ini terutama diresepkan untuk memberikan penyembuhan luka yang lebih baik. Selain itu, pengobatan antibiotik dilakukan untuk mencegah perkembangan infeksi.
Pengobatan fisioterapis sebagai metode pengobatan tambahan dilakukan prosedur fisioterapi yang berkontribusi dalam mempercepat proses penyembuhan, memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah pembentukan adhesi intrauterin yang baru. Untuk ini, prosedur laser digunakan dan arus yang memiliki frekuensi supersonik digunakan, serta sifat medan magnet (konstanta atau variabel).