SehatFresh.com – Vagina adalah organ rumit yang dilapisi oleh lapisan sel skuamosa, yang terbentuk dari sel-sel epitel atau kulit. Dibalik sel-sel epitel tersebut terletak dinding vagina, yang berisi jaringan ikat, jaringan otot, pembuluh getah bening dan saraf. Sejumlah perubahan kecil terhadap lingkungan vagina dapat memicu perkembangan penyakit, dengan derajat keparahan yang berbeda-beda. Beberapa penyakit pada vagina yang perlu diwaspadai, diantaranya :
- Keputihan
Keputihan adalah keluarnya cairan bukan darah yang berlebihan dari vagina. Keputihan pada wanita kategorikan menjadi keputihan fisiologis dan keputihan patalogis. Keputihan fisiologis biasanya terjadi menjelang menstruasi atau setelah menstruasi bisa juga ketika subur datang setiap bulan tetapi tidak dalam jangka waktu lama. Sementara keputihan patalogis biasanya terjadi karena infeksi atau bakteri yang berada dalam atau sekitar vagina. Penyebabnya adalah bakteri, virus, ataupun parasit di daerah vagina. Bila tidak ditangani dengan tepat, dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius.
- Infeksi jamur vagina
Infeksi jamur vagina disebabkan perkembangbiakan jamur berlebih akibat tidak menjaga pola hidup yang sehat serta tidak memerhatikan kebersihan vagina. Gejala biasanya ditandai dengan keluarnya cairan putih kental dari vagina yang biasanya menyebabkan rasa gatal.
- Klamidia
Klamidia adalah penyakit menular seksual yang cukup umum. Klamidia disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis. Gejala klamidia meliputi rasa sakit perut bagian bawah, nyeri buang air kecil, keputihan abnormal dan nyeri selama hubungan seksual. Dokter biasanya mengobati klamidia dengan antibiotik yang diresepkan seperti doxycycline, azitromisin atau eritromisin.
- Herpes genitalis
Herpes genitalis merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV) tipe II, meski sebagian kecil bisa juga karena virus tipe I. Kedua jenis virus ini sangat mudah menular dan penularannya terjadi dari kontak langsung dari orang yang terinfeksi. Penyakit ini terkadang tidak menimbulkan gejala tertentu, tapi orang yang terinfeksi tetap berpotensi menularkan virus. Secara umum, gejala herpes genital yang pertama kali muncul adalah luka melepuh yang kemerahan dan terasa sakit di sekitar daerah genital. Luka tersebut bisa pecah dan menjadi luka terbuka.
- Bakterial vaginosis
Bakterial vaginosis (BV) adalah kondisi di mana keseimbangan normal bakteri di vagina terganggu dan digantikan oleh pertumbuhan berlebihan dari bakteri tertentu. Vagina biasanya didominasi oleh bakteri baik. Salah satu jenis bakteri baik, yaitu Lactobacillus berperan penting untuk menjaga lingkungan vagina tetap pada pH seimbang sehingga mengurangi pertumbuhan mikroorganisme lain yang berpotensi membahayakan. Ketika Lactobacillus didominasi oleh berbagai jenis bakteri buruk (anaerob), maka vagina menjadi berbau tidak sedap. Gejala lain yang menyertainya adalah keluarnya cairan keputihan dan rasa nyeri, gatal, atau sensasi panas pada vagina.
- Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit trichomonas vaginalis. Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang umum. Gejala trikomoniasis meliputi keluarnya cairan vagina kehijauan yang berbusa dengan bau yang kuat, rasa tidak nyaman selama berhubungan dan buang air kecil serta iritasi dan gatal pada area kewanitaan. Gejala biasanya muncul lima sampai 28 hari setelah terinfeksi.
- Kanker vagina
Meski kanker vagina jarang terjadi, namun tetap perlu diwaspadai. Gejala kanker vagina ditandai dengan perdarahan yang tidak biasa vagina, keputihan berair, benjolan atau massa di vagina, nyeri buang air kecil, sembelit dan nyeri panggul.
Faktor kebersihan organ intim sangat penting diperhatikan untuk mencegah penyakit-penyakit vagina. Hal yang perlu dilakukan adalah dengan menghindari pemakaian pembalut yang lama dan menerapkan praktek kebersihan yang tepat ketika membasuh organ intim. Pola hidup sehat yang mencakup konsumsi makanan sehat, olahraga teratur dan tidur cukup hendaknya diterapkan oleh setiap orang dan jangan juga melakukan aktivitas seks yang berisiko.
Sumber gambar : www.blog-netizen.com