Penyebab dan Cara Menangani Cedera pada Testis

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Testis merupakan organ reproduksi pria bagian dalam. Testis memiliki peranan penting yakni berfungsi dalam pembentukan hormon testosteron yang dinamakan dengan proses steroidogenesis dan sebagai tempat pematangan sel sperma. Testis berisi dua organ kelenjar berbentuk oval yang terbungkus oleh lapisan bernama skrotum. Skrotum sendiri merupakan kulit yang di dalamnya tersusun oleh muskulus kremaster, tunika dartos, fascia infundibuliform dan fascia intercrural. Skrotum akan menyesuaikan suhu testis untuk menjaga keutuhan sel sperma.

Walaupun testis terlindungi oleh suatu lapisan bernama skrotum, tetapi seorang pria bisa saja mengalami suatu insiden yang dapat membuat testisnya cedera. Hal ini dikarenakan tidak ada jaringan yang lebih keras seperti tulang untuk melindungi organ testis. Ada beberapa istilah yang menggambarkan cedera testis, diantaranya adalah torsio testis.

Torsio testis menurut Tanagho dalam bukunya yang berjudul Smith’s General Urology adalah terpelintirnya funikulus spermatikus yang berakibat terjadinya gangguan aliran darah pada testis. Selain itu, testis juga dapat mengalami rupture (sobekan/pecah). Rupture pada testis jarang terjadi, namun sekali terjadi berakibat fatal pada seorang pria. Apa saja aktivitas yang dapat menyebabkan cedera pada testis?

Berikut ini adalah hal-hal yang dapat menyebabkan cedera pada testis.

  1. Melakukan gerakan berlebihan

Seorang pria yang kesehariannya melakukan aktivitas berat dapat mengakibatkan testis cedera, yakni torsio testis. Aktivitas yang berat dan berlebihan dapat membuat kelainan pada sistem penyanggah testis (anomali bell-clapper), sehingga penderita torsio testis sering merasakan nyeri. Selain itu, perubahan suhu yang mendadak juga dapat menyebabkan testis bergerak secara berlebihan.

  1. Trauma saat olahraga

Bentuk trauma adalah suatu tekanan atau benturan dari benda keras dan berasal dari luar testis. Karena letak testis yang tidak terlindungi oleh jaringan keras seperti tulang, maka testis rentan mengalami trauma. Trauma biasanya sering terjadi ketika seorang pria sedang berolahraga, misalkan saja tidak sengaja tertendang atau terkena lemparan bola yang keras.

  1. Trauma saat bersepeda atau berkuda

Bersepeda dan berkuda adalah dua kegiatan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, akan tetapi dapat menyebabkan cedera pada testis. Pasalnya saat pria menaiki sepeda, jok pada umumnya berdiameter kecil dan keras, saat sepeda melintasi jalanan berlubang dan polisi tidur, serta posisi testis tertekan maka testis dapat mengalami cedera. Begitu pula dengan kegiatan berkuda, kuda bisa saja melakukan gerakan menyentak secara tiba-tiba yang dapat menekan testis dengan keras.

  1. Pemakaian celana ketat

Saat ini model celana yang sedang trend adalah celana ketat. Namun, menggunakan celana ketat ternyata dapat menyebabkan cedera pada organ reproduksi pria, yakni testis. Celana yang ketat akan memaksa testis tertekan, apalagi jika dalam jangka waktu yang lama.

Cara menangani cedera pada testis :

  1. Kompres dingin. Tindakan yang dapat dilakukan segera di rumah adalah dengan cara mengompres testis dengan air atau es dingin. Selain mengalihkan rasa nyeri, air es dapat menghambat terjadinya perdarahan.
  1. Detorsi testis. Detorsi testis biasanya akan dilakukan oleh petugas medis yang telah terlatih. Sebagai gambaran, detorsi testis adalah pertolongan pertama pada cedera testis dengan cara memutar testis ke arah tertentu.
  1. Pembedahan. Tindakan selanjutnya adalah dilakukannya prosedur operasi untuk memperbaiki struktur testis yang cedera. Tindakan pembedahan pada testis dinamakan dengan orchiectomy. (SPT)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here