SehatFresh.com – Infeksi saluran kemih pada balita lebih rentan menimpa anak perempuan ketimbang anak laki-laki. Tetapi, anak laki-laki yang belum disunat memiliki resiko 10 kali lebih besar daripada mereka yang sudah disunat. Di antara sekian banyak gangguan kesehatan yang bisa menimpa anak, infeksi saluran kemih pada balita termasuk yang tidak boleh disepelekan.
Secara umum, infeksi saluran kemih pada balita disebabkan oleh masuknya bakteri kedalam saluran kencing atau uretra. Dimulai pada saat BAK terlihat jelas terasa nyeri atau sulit BAK, banyak penyakit pada saluran kemih, kencing sakit, kencing terburu-buru dan hematuria. Pada fase akut adanya kemungkinan memiliki sekresi uretra, awalnya musinosa, lalu ada lebih dari jumlah sekresi purulent.
Dengan lingkungan area kemaluan yang lembap dan hangat, bakteri jadi semakin mudah berkembang biak. Bakteri jadi lebih mudah masuk bila anak memakai popok kotor terlalu lama, tidak membersihkan area anus dan kemaluan dengan baik setelah buang air besar atau membasuh kemaluan dengan air tidak bersih.
Infeksi kandung kemih pada umumnya disebabkan oleh bakteri Escherichia coli atau biasa disingkat E. Coli Bakteri Escherichia coli (E.coli). Bakteri Escherichia coli (E.coli) adalah bakteri yang biasanya hidup di dalam usus manusia dan hewan. Walau kebanyakan jenis E.coli hanya menyebabkan diare ringan, beberapa jenis tertentu seperti E.coli O157:H7 dapat menyebabkan infeksi usus serius yang mengakibatkan diare, sakit perut dan demam.
Infeksi bakteri E.coli adalah infeksi yang dapat terjadi akibat air atau makanan yang terkontaminasi, terutama sayuran mentah dan daging yang tidak matang. Bakteri E coli adalah penyebab dari 80–85% infeksi saluran kemih dan Staphylococcus saprophyticus menjadi penyebab pada 5-10%. Meskipun jarang, infeksi virus atau jamur dapat menyebabkan penyakit ini. Bakteri penyebab lainnya meliputi: Klebsiella, Proteus, Pseudomonas, Enterococcus dan Enterobacter.
Hal ini tidak umum ditemukan dan biasanya berkaitan dengan abnormalitas saluran kemih atau pemasangan kateter urin. Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus biasanya terjadi sekunder akibat infeksi yang ditularkan melalui darah. Penderita cystitis dan pyelonephritis biasanya mengidap bakteri dari usus (anus), umumnya bakteri aerobik gram negatif sedangkan gram positif relatif jarang.
Untuk pertama kali terkena infeksi saluran kemih yang hanya ditandai dengan gejala klinis, maka tidak diperlukan kultur urine dan dianggap bakterinya adalah E. Coli. Tetapi jika sudah terkena beberapa kali dan tidak sembuh juga, maka perlu dilakukan kultur urine.
Karena seseorang dalam hidupnya apalagi jika sampai berusia lanjut dapat terkena 5 atau lebih jenis bakteri termasuk bakteri Staphylococcus saprophyticus yang relatif jarang dan penderita tidak pernah memakai kateter urine padahal resistensi antibiotiknya berbeda-beda untuk tiap-tiap bakteri.