Penyebab Infertilitas pada Pria

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Infertilitas pada pria merupakan kondisi di mana pria tidak mampu membuat hamil istrinya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh sejumlah faktor. Apa sajakah itu?

  • Gangguan hormonal

Kondisi ini ditandai dengan tingkat hormon yang terlalu tinggi atau rendah sehingga mempengaruhi kesuburan. Gangguan hormon ini bisa berupa antara lain:

  1. Hipotiroid. Kadar hormon tiroid yang rendah dapat menurunkan kualitas air mani, fungsi testis, dan mengganggu libido.
  2. Hiperprolaktinemia. Kondisi hormon prolaktin yang tinggi. Kondisi ini ditemukan 10%–40% pada pria yang tidak subur. Kadar prolaktin yang tinggi dapat mengurangi produksi sperma dan hasrat seksual, sekaligus menyebabkan impotensi.
  3. Hipogonadotropik hipopituitarisme. Rendahnya produksi follicle stimulating hormone (FSH) dan lutenizing hormone (LH) dari kelenjar pituitari. Hal itu menyebabkan terganggunya perkembangan sperma dan menurunnya jumlah sperma dalam testis. Keadaan ini dapat memicu infertilitas pria.
  4. Hiperplasia adrenal kongenital. Atau disingkat HAK terjadi ketika kelenjar pituitari tertekan oleh kenaikan tingkat hormon androgen adrenal sehingga menyebabkan rendahnya produksi sperma, kurang aktifnya gerak sperma, serta banyaknya sel sperma yang tidak benar-benar berkembang dengan baik.
  5. Panhipopituitarisme. Kegagalan kelenjar pituitari secara total dimana terdapat kekurangan hormon pertumbuhan, TSH (thyroid stimulating hormone), dan tingkat LH dan FSH. Gejala-gejalanya antara lain testis yang berukuran normal atau kecil, impotensi dan hasrat seks yang menurun.
  • Infeksi dan penyakit

Beberapa jenis infeksi dan penyakit tertentu, seperti radang testis dan saluran testis dapat mengganggu produksi atau kondisi sperma. Bahkan, beberapa di antaranya kemungkinan menghambat jalannya sperma, misalnya infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual (gonore dan sifilis). Penyakit kanker dan tumor juga dapat mempengaruhi organ reproduksi secara langsung atau melalui gangguan terhadap kelenjar yang melepaskan hormon reproduksi, seperti kelenjar pituitari.

  • Kelainan saluran sperma

Tabung yang membawa sperma atau saluran sperma dapat mengalami kerusakan lantaran cedera atau penyakit. Sebagian pria mengalami sumbatan pada testis yang menyimpan sperma atau hambatan pada satu atau kedua saluran yang membawa sperma dari testis.

  • Ejakulasi retrograde

Kelainan ini menyebabkan air mani memasuki kandung kemih, bukannya keluar dari penis saat ejakulasi. Kemungkinan penyebabnya yakni komplikasi dari operasi prostat, kandung kemih atau saluran kemih. Selain itu bisa akibat efek samping obat tertentu atau penyakit diabetes.

  • Gangguan kombinasi fisik dan psikologis

Sebagian masalah seksual pada pria terkait dengan kondisi psikologis. Meski sebenarnya gangguan psikologi dan gangguan fisik sulit dipisahkan. Berikut ini beberapa di antaranya.

  • Merokok

Riset membuktikan bahwa pada pria perokok kualitas dan kuantitas spermanya sangat rendah. Pada analisis sperma yang dilakukan, jumlah sperma yang dihasilkan sangat sedikit dan pergerakannya sangat lambat.

  • Stres

Stres yang sering datang juga menjadi salah satu penyebab dalam masalah kemandulan. Stres akan menyebabkan gangguan metabolisme tubuh yang akan berpengaruh pada seluruh organ tubuh termasuk testis. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here