Penyebab limfadenitis atau Peradangan pada Kelenjar Getah Bening

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Limfadenitis kata yang terdengar asing bukan? Tapi, bagaimana dengan kelenjar getah bening? Pasti Anda pernah mendengar kata yang terakhir tersebut ya. Nah, limfadenitis dan kelenjar getah bening memiliki keterkaitan lho!

Limfadenitis adalah peradangan yang terjadi pada kelenjar getah bening di dalam tubuh. Kelenjar getah bening merupakan organ yang berperan penting dalam sistem imun manusia. Peradangan pada kelenjar getah bening biasanya tidak terjadi sendirian, melainkan akibat dari infeksi di tempat lain (misalnya di kulit atau di gigi) yang menyebar ke kelenjar getah bening.

Kelenjar getah bening sendiri merupakan organ berukuran sangat kecil. Fungsi utama kelenjar getah bening adalah menyaring mikroorganisme dan sel abnormal yang terkumpul dalam cairan getah bening. Dengan kata lain, kelenjar getah bening berfungsi untuk menjaga tubuh terlindung dari infeksi kuman. Kelenjar getah bening ini tersebar di dalam tubuh, dari kepala hingga ke kaki serta ada di organ dalam seperti lambung, usus dan sebagainya.

Terdapat banyak penyebab limfadenitis. Namun yang paling sering adalah infeksi bakteri, seperti bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus beta hemolyticus. Selain itu, virus juga bisa menyebabkan limfadenitis, misalnya cytomegalovirus dan Ebstein-Barr virus. Jadi, limfadenitis muncul ketika satu atau lebih nodus limfa terinfeksi.

Ketika nodus limfa terinfeksi, biasanya karena infeksi berawal dari bagian tubuh lainnya. Untuk rincinya, infeksi yang menyebabkan limfadenitis bisa dikategorikan. Infeksi yang dapat menyebabkan limfadenitis lokal, misalnya berasal dari:

  • Infeksi bakteri: Streptococcus, tuberkulosis, Mycobacterium nontuberkulosis, sifilis, tularaemia dan lymphogranuloma venereum.
  • Infeksi virus: herpes genital.

Sementara itu, infeksi yang mengakibatkan limfadenitis umum, antara lain:

  • Infeksi parasit: toksoplasmosis.
  • Infeksi jamur: histoplasmosis.
  • Infeksi bakteri: Brucella, sifilis.
  • Infeksi virus: Cytomegalovirus, mononucleosis.

Limfadenitis juga bisa terjadi karena kelainan sistem imunitas dan juga dapat merupakan tanda adanya tumor. Tumor yang menyebabkan gejala limfadenitis di antaranya adalah leukemia, limfoma dan rabdomiosarkoma. Selain itu, kanker juga dapat menyebabkan terjadinya limfadenitis, termasuk leukemia dan limfoma.

Sebagian besar anak-anak dengan limfadenitis menunjukkan kelenjar getah bening kecil, teraba, aksila, dan inguinal. Yang kurang umum adalah pembesaran nodus suboksipital atau postaurikular. Kelenjar getah bening supraklavikular, epitroklear dan popliteal jarang terjadi, seperti nodus mediastinum dan abdomen yang membesar.

Seseorang berisiko mengalami limfadenitis jika:

  • Menderita infeksi saluran pernapasan bagian atas, sakit tenggorokan, sakit telinga atau konjungtivitis.
  • Memiliki kesehatan gigi yang buruk atau baru saja menjalani perawatan gigi.
  • Sering melakukan kontak dengan hewan, terutama kucing dan hewan ternak.
  • Riwayat konsumsi obat hydantoin, seperti phenytoin.

Tidak banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah limfadenitis. Namun untuk mengurangi risiko kejadian limfadenitis, maka sebaiknya bila ada infeksi kulit, gigi atau infeksi di tempat lain, segera temui dokter untuk mendapat pengobatan yang tepat agar infeksi tak menyebar ke kelenjar getah bening. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here