SehatFresh.com – Vagina yang sehat umumnya mengeluarkan cairan tidak berbau atau sedikit berbau. Vagina berbau kurang sedap menandakan ada sesuatu yang salah. Paling umum, cairan vagina berbau ini disebabkan oleh vaginitis atau vaginosis, yaitu peradangan pada sel-sel yang melapisi vagina (mukosa vagina). Peradangan ini terjadi ketika bakteri dan jamur pada vagina menjadi tidak seimbang karena faktor luar. Kondisi ini umumnya menimbulkan ketidaknyamanan dan masih dapat diobati. Namun, cairan vagina berbau ini bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius.
Cairan vagina berbau bisa terkait dengan kondisi medis seperti :
- Bacterial vaginosis
Organ intim wanita dihuni oleh bakteri alami yang berfungsu merawat kesehatan vagina. Normalnya, jenis bakteri yang disebut Lactobacillus berkembang di vagina. Invasi bakteri anaerob, yang dapat ditularkan secara seksual, dapat membunuh bakteri Lactobacillus. Ketika ini terjadi, vagina mungkin terasa gatal dan panas. Vagina juga mungkin mengeluarkan cairan berlebih dan sedikit bau amis. Bau akan lebih kuat jika pH vagina meningkat seperti karena terkena air mani atau darah menstruasi.
- Trichomoniasis
Infeksi trichomoniasis disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari protozoa T. vaginalis. Trichomoniasis biasanya ditularkan secara seksual dan menyebabkan keputihan berbau. Infeksi trichomoniasis ditandai dengan keluarnya cairan vagina berlebih, berbusa atau berdarah, kuning kehijauan dan berbau busuk.
- Infeksi jamur
Menurut buku “Primary Care for Women,” hingga 75 persen wanita akan mengalami infeksi jamur dalam kehidupan mereka. Secara medis dikenal sebagai vaginitis kandida, infeksi jamur disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jamur vagina, Candida albicans. Infeksi ini dapat disebabkan oleh antibiotik, sistem kekebalan yang lemah, kebiasaan makan yang buruk, stres, ketidakseimbangan hormon, diabetes dan kehamilan. Keluhan utama wanita dengan infeksi jamur adalah gatal-gatal, tetapi kondisi ini juga menyebabkan cairan vagina berbau.
Di sisi lain, banyak masalah bau pada vagina terjadi karena kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan area ini. Berikut adalah beberapa hal yang penting diperhatikan dalam hal merawat kebersihan organ intim:
- Ganti celana dalam setidaknya dua kali sehari.
- Hindari menggunakan sabun pembersih daerah kewanitaan, apalagi yang mengandung pewangi. Cukup bersihkan vagina dengan air bersih.
- Pastikan tangan dalam keadaan bersih sebelum menyeka atau membasuh vagina.
- Bersihkan vagina dari arah depan ke belakang, untuk menghindari perpindahan bakteri dari dubur.
- Ganti pembalut setidaknya 4 jam sekali ketika sedang menstruasi.
Pada beberapa kasus, bau pada vagina dapat menjadi tanda kondisi yang lebih serius, seperti penyakit radang panggul atau kanker leher rahim. Maka dari itu, penting untuk melakukan pemeriksaan jika Anda merasa ada sesuatu yang salah dengan vagina Anda.
Sumber gambar : pondokibu.com