SehatFresh.com – Berhubungan intim terkadang bisa menjadi terasa menyakitkan. Dispareunia merupakan istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan rasa sakit saat bercinta, yang berkaitan dengan faktor fisik maupun psikis. Dispareunia lebih sering dialami wanita, tetapi juga mempengaruhi pria dalam kasus yang jarang. Beberapa gangguan bisa dialami wanita selama atau setelah berhubungan seksual, misalnya saja seperti nyeri pada vagina, rasa sakit, terbakar atau bahkan vagina terasa gatal.
Pada wanita, gejala dispareunia ditandai dengan rasa sakit pada vagina saat melakukan aktivitas seksual, baik di pintu masuk vagina atau lebih dalam. Beberapa wanita mengalami vaginismus, di mana otot-otot vagina tanpa sengaja berkontraksi selama penetrasi. Hal ini mungkin disebabkan oleh kondisi abnormal alat kelamin, reaksi psikofisiologis disfungsional untuk hubungan seksual, kondisi paksa, atau gairah seksual yang tidak tuntas. Beberapa wanita dengan vaginismus tidak hanya mengalami rasa sakit saat berhubungan seks, tetapi mereka juga mungkin merasa sakit saat pemeriksaan ginekologi rutin. Pada pria, kondisi dapat mengakibatkan gangguan seperti iritasi kulit penis akibat ruam alergi, kelainan fisik penis dan infeksi pada kelenjar prostat atau testis.
Dispareunia telah dikaitkan dengan perubahan hormonal menopause dan menyusui yang mengakibatkan pengeringan jaringan vagina. Dispareunia juga bisa menjadi tanda kondisi kesehatan lainnya, termasuk wasir atau endometriosis, suatu kondisi di mana jaringan yang melapisi rahim mulai tumbuh di tempat lain di tubuh. Namun, semua kondisi ini dapat diobati. Faktor psikologis, seperti kecemasan dan depresi juga dapat mempengaruhi seksualitas dan membawa pada dispareunia. Wanita yang telah mengalami pelecehan seksual mungkin menganggap hubungan mereka dengan seks telah berubah secara dramatis. Perilaku negatif tentang seks, informasi yang salah tentang seks dan informasi yang salah tentang fungsi tubuh wanita sering dikaitkan dengan beberapa jenis rasa sakit ketika berhubungan intim. Seorang terapis seks atau konselor dapat membantu Anda mengatasi penyebab psikologis yang Anda alami untuk mendorong seksualitas yang sehat dan positif.
Pada pria, ada berbagai faktor fisik yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan seksual. Nyeri kadang-kadang terasa pada testis atau kelenjar area penis segera setelah ejakulasi. Infeksi pada prostat, kandung kemih, atau vesikula seminalis dapat menyebabkan sensasi gatal setelah ejakulasi. Pria yang menderita interstitial cystitis mungkin mengalami rasa sakit pada saat ejakulasi. Infeksi gonorrheal juga dikaitkan dengan pembakaran atau rasa nyeri yang tajam saat ejakulasi. Kelainan bentuk anatomi penis, seperti yang ada pada penyakit Peyronie, juga dapat mengakibatkan rasa sakit selama hubungan seks.
Dispareunia biasanya didiagnosis berdasarkan gejala. Riwayat medis dan seksual serta pemeriksaan fisik akan membantu dokter untuk menentukan penyebab gejala. Jika rasa sakit hanya dirasa sementara, mungkin penyebabnya berhubungan dengan siklus menstruasi. Selain itu, hal tersebut bisa juga disebabkan karena posisi bercinta yang tidak nyaman atau disebabkan oleh hubungan personal yang renggang dengan pasangan. Rasa sakit dapat diminimalkan dengan membuat perubahan untuk aktivitas seksual seperti mengubah posisi, berkomunikasi dengan pasangan Anda, melibatkan foreplay serta pelumasan yang baik. Tidak ada cara yang pasti untuk mencegah dispareunia, tetapi beberapa langkah dapat diambil untuk mengurangi risiko. Kebersihan dan perawatan medis rutin dapat membantu sampai tingkat tertentu.
Sumber gambar : www.harianaceh.co.id