Peran Keluarga dalam Mendidik Anak Berpuasa

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Keluarga merupakan unit yang terdiri dari orang tua dan anak. Sejarah mencatat bahwa sistem pendidikan tertua dalam peradaban manusia adalah keluarga. Memang benar adanya bahwa keluarga merupakan awal mula pendidikan bagi seorang anak.

Bahkan, dalam buku yang berjudul Sukses Melatih Anak Berpuasa menyebutkan bahwa beberapa daerah yang berbudaya baik merupakan cerminan dari budaya pendidikan yang telah terpola dengan baik dalam keluarga. Keluarga memiliki peran yang amat besar dalam membuka dan mengembangkan ilmu pengetahuan pada anak, baik itu pengetahuan agama maupun umum.

Terkait dengan datangnya bulan suci Ramadhan, peran dari keluarga yakni mendidik anak-anak untuk berlatih berpuasa. Orang tua sebagai yang disegani di dalam keluarga harus mampu menciptakan suasana yang nyaman dan mendukung untuk dapat menyalurkan pengetahuan agama pada anak-anaknya. Keluarga dituntut mampu untuk menjelaskan pentingnya berpuasa yakni selain sebagai kewajiban umat muslim dan juga untuk menjaga kesehatan badan.

Seringkali karakter anak-anak akan berbeda dengan apa yang diajarkan oleh keluarga, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya karena kesibukan keluarga dalam bekerja, kesalahan pergaulan dan bahkan dari segi kurangnya pengetahuan orang tua dalam mengasuh anak.

Orang tua perlu untuk meningkatkan pengetahuan serta mencoba cara-cara baru dalam mendidik anak dalam membentuk karakter yang baik, terutama bagaimana agar anak dapat berlatih untuk berpuasa. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus orang tua lakukan untuk mengajarkan anak berpuasa di bulan Ramadhan.

  1. Mendidik kemauan dan bersungguh-sungguh

Segala sesuatu yang akan membangkitkan gairah dalam melaukan aktivitas, pasti awalnya didorong oleh kemauan. Orang tua seharusnya mengajarkan pada anak agar memiliki kemauan untuk berpuasa dari pada hanya memerintah, lebih baik orang tua berusaha untuk menenamkan kemauan untuk berpuasa dan menjalaninya dengan sungguh-sungguh.

Sebenarnya, kemauan meruapakan pendidikan dasar untuk mengajarkan anak berpuasa. Dengan memiliki kemauan dan bersungguh-sungguh maka dapat mengarahkan anak untuk bertanggung jawab pada apa yang sedang dikerjakannuntuk mengajarkan anak berpuasa. Pada usia 6 hingga 8 tahun, anak-anak mula mempunyai keinginan untuk belajar bertanggung jawab terhadap apa yang akan dilakukan.

  1. Menjadi contoh yang baik untuk anak

Anak-anak menyerahkan segala urusannya kepada orang tua, apalagi anak-anak di bawah usia 10 tahun. Sebagian besar waktu yang dihabiskan anak-anak adalah untuk bermain, kita sebagai keluarga berperan memberikan pendidikan kepada anak yang tidak didapatkan di sekolah. Orang tua seharusnya dididik dalam pendekatan kerohanian dan menerapkan contoh dari orang-orang terdekatnya yang tak lain adalah keluarga.

Misalkan saja, di dalam sebuah keluarga terdiri dari orang tua dan dua orang anak, anak pertama sudah berusia 10 tahun dan sudah terbiasa berpuasa, sedangkan anak kedua berusia 6 tahun dimana anak tersebut akan dilatih berpuasa. Orang tua dapat mengarahkan anak yang berusia 6 tahun untuk ikut berpuasa seperti kakaknya.

Pada hakikatnya, mengajarkan puasa pada anak-anak merupakan kewajiban bagi para orang tua di dalam sebuah keluarga. Agar anak dapat terdidik secara alami melalui pola kehidupan yang berada di dalam dan luar rumah, maka orang tua perlu untuk memelihara, membina, mengajarkan akhlak baik dan membiasakan hidup rukun dengan tetangga. Hal-hal tersebut menjadi pondasi dalam mendidik anak untuk untuk memiliki karakter yang baik dan siap untuk berpuasa. (SPT)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here