Perbedaan Gairah Seksual Pria dan Wanita

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Gairah seksual merupakan salah satu faktor terpenting dalam menciptakan suatu hubungan seksual yang berkualitas. Hilangnya atau rendahnya gairah seksual baik pada pria maupun wanita bisa menyebabkan hubungan seksual menjadi kurang atau bahkan tidak memuaskan. Tanpa adanya gairah seksual dari salah satu pihak, hubungan seksual hanya akan berjalan satu arah tanpa adanya kepuasan bagi kedua belah pihak.

Kehidupan seks akan mengalami fase naik turun yang tidak dapat diduga sebelumnya. Bagi seorang wanita, fase penurunan gairah seksual dapat berlanjut cukup lama. Naik turunnya gairah seksual baik pada pria ataupun wanita dipengaruhi oleh faktor hormonal, faktor suasana dan faktor psikologis.

Faktor hormonal

Struktur hormonal pria dan wanita berbeda. Pada wanita, hormon estrogen memengaruhi gairah atau minatnya terhadap seks. Hormon ini juga bisa meningkatkan sensasi pada organ seksual wanita dan membuat aktivitas bercinta menjadi lebih nyaman. Tanpa hormon ini, seorang wanita tidak hanya jadi malas bercinta, jaringan vagina juga mungkin menjadi kering dan menciut sehingga menimbulkan rasa sakit ketika melakukan hubungan seksual. Selain estrogen, hormon testosteron (hormon pria) juga berpengaruh pada gairah seks wanita. Testosteron diyakini sebagai bumbu penyedap yang dapat  membangkitkan gairah seks wanita.

Pada pria, gairah seks lebih banyak dipengaruhi oleh hormon testosteron (androgen) dan mencapai puncaknya ketika usia remaja dan dewasa (17-25 tahun). Seiring bertambahnya usia, produksi hormon ini akan mengalami penurunan secara perlahan dan menjadi stabil sampai usia 40 tahun. Penurunan ini baru akan mencapai titik nol pada saat pria berusia sekitar 90 tahun. Inilah yang membuat gairah seks pria seolah tidak pernah padam.

Gairah seks wanita meningkat lebih lambat dan mencapai puncaknya pada usia 30-an. Gairah seksual wanita cenderung lebih rapuh dan mudah diredam dibandingkan pria, meskipun sebenarnya wanita punya kemampuan multiple orgasm. Tinggi rendahnya gairah seks pada wanita mengikuti fluktuasi hormonal atau siklus haid. Kadar hormon ini akan menurun dengan tajam dan mencapai titik nol pada usia 50-an saat mengalami masa menopause.

Faktor suasana

Gairah seksual sebagian besar wanita dipengaruhi oleh suasana saat ingin bermesraan. Jika mendapat banyak gangguan, seperti suara telepon, gairah wanita bisa turun drastis. Tapi, jika pasangannya tahu persis bagaimana membuatnya tetap on, gangguan tersebut bisa saja diabaikan oleh mereka.

Faktor psikologis

Secara umum, gairah seksual pria sangat cepat. Dimulai dengan respons seksual, munculnya hasrat, kemudian gairah dan napsu yang berakhir dengan orgasme. Pada wanita, gairah seksual naik secara perlahan dan sangat berhubungan dengan ikatan emosional barulah kemudian muncul gairah dan keinginan untuk melakukan seks.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here