SehatFresh.com – Pada wanita yang memiliku siklus menstruasi teratur 28 hari, masa subur bisa terjadi pada 12 sampai 16 hari sebelum masa menstruasi berikutnya terjadi. Dalam kata lain, rata-rata wanita mengalami masa subur diantara hari ke sepuluh hingga hari ke tujuh belas setelah hari haid pertama yang terakhir.
Perkiraan tersebut bisa berbeda pada wanita dengan siklus menstruasi kurang atau lebih dari 28 hari. Anda perlu menyesuaikan dan menghitung masa subur anda sendiri. Masa subur seseorang dapat mempengaruhi beberapa hal dalam sistem reproduksi wanita.
Tidak hanya melulu tentang proses kehamilan saja. Saat terjadi proses masa subur ternyata ada juga perubahan hormon yang terjadi. Perubahan hormon yang bisa terjadi diantaranya:
- Hormon estrogen dan progesteron
Kedua hormon ini yaitu estrogen dan progesteron sangat identik dengan segala proses yang terjadi pada sistem reproduksi wanita. Salah satunya saat masa subur. Saat masa subur estrogen dan progesteron akan mengalami fluktuasi untuk memicu pelepasan sel telur ke rahim.
- Hormon FSH dan LH
Selain estrogen dan progesteron, ada juga hormon lainnya yang mengalami perubahan selama masa subur yaitu hormon FSH yang merupakan hormon perangsang folikel dan hormon luteinizing (LH). Kedua hormon ini akan mengalami pelonjokan produksi selama masa subur untuk meningkatkan pelepasan sel telur ke rahim. Uji urin dapat dilakukan untuk mengetahui lonjakan hormon LH saat masa subur.
Itulah perubahan hormon yang bisa terjadi saat masa subur. Selain berfungsi meningkatkan pelepasan telur, hormon-hormon tersebut juga memiliki peran penting lainnya dalam sistem reproduksi wanita yaitu menjaga siklus menstruasi untuk tetap teratur dan menjaga peningkatan peluang wanita untuk hamil lebih tinggi.
Jika anda sering mengalami mood swing atau PMS saat menstruasi perlu anda ketahui bahwa hormon-hormon tersebut juga memiliki peran di dalamnya. Dan itu hal yang wajar terjadi pada wanita dewasa. Meski perubahan hormon sudah menjadi hal yang biasa dialami tubuh wanita dewasa apalagi jika berhubungan dengan sistem reproduksi.
Anda juga perlu berhati-hati karena lonjakan atau penurunan hormon yang berlebihan juga bisa mempengaruhi proses yang terjadi di dalam tubuh wanita. Kestabilan hormon-hormon tersebut perlu diperhatikan. Apalagi siklus hormonal yang baik diperlukan juga dan mempengaruhi indung telur dan rahim yang mana penting bagi wanita yang ingin memiliki program hamil. Hormon pada wanita awalnya dikirim oleh kelenjar pituitari di otak dan oleh indung telur itu sendiri. (DKA)