SehatFresh.com – Ketika berpuasa, terjadi perubahan fisiologis tubuh akibat perubahan jam makan. Berubahnya jam makan dari tiga kali sehari menjadi dua kali sehari serta bergantinya jadwal waktu makan dapat mengganggu metabolisme tubuh. Pada minggu awal puasa, tubuh biasanya akan terasa lemas atau pusing karena kurangnya asupan nutrisi dan berubahnya pola makan.
Apa yang dikonsumsi saat sahur dan waktu berbuka akan berpengaruh pada kondisi tubuh selama menjalankan ibadah puasa. Selama berpuasa, aktifitas akan berjalan seperti biasa dan keebutuhan nutrisi tubuh pun harus tercukupi seperti hari-hari biasa. Lalu, bagaimana menyiasati kebutuhan nutrisi tubuh saat puasa meski pola makan berubah?
Jangan lupakan prinsip gizi seimbang
Pastikan menu sahur dan berbuka adalah menu bergizi seimbang. Hal ini merupakan kunci utama agar Anda tetap sehat dan fresh selama menjalankan ibadah puasa. Utamakan konsumsi karbohidrat kompleks saat makan besar seperti roti gandum utuh atau nasi beras merah.
Makanan dengan karbohidrat kompleks akan dicerna secara perlahan sehingga memberi dukungan energi lebih lama saat puasa. Banyak orang yang menjadikan waktu buka puasa sebagai ajang balas dendam karena tidak makan seharian. Padahal hal ini tidak baik, mengapa?
Mengonsumsi makanan yang berlebihan dapat membuat perut menjadi begah. Maka dari itu, sebelum mengonsumsi makanan yang berkalori tinggi, sebaiknya Anda mengonsumsi makanan seperti salad atau makanan ringan sehat lainnya. Anda bisa mengonsumsi makanan manis, tapi jangan berlebihan karena makanan manis yang mengandung gula bersifat mengenyangkan.
Hal ini bisa mengurangi asupan makanan buka puasa yang mengandung gizi lebih lengkap. Makanan manis sebaiknya dipilih dari bahan makanan sehat, salah satu contohnya kurma. Pada saat sahur, pastikan Anda mengonsumsi makanan yang mengandung serat dan protein.
Serat membantu melancarkan pencernaan sehingga tidak akan ada sisa makanan yang menumpuk di dalam saluran pencernaan. Sumber serat bisa didapat dari sayuran, buah dan biji-bijian. Sedangkan protein bisa ditemukan dalam telur, kacang-kacangan, yoghurt dan keju.
Hindari makanan berlemak dan terlalu berbumbu
Ketika sahur, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi makanan berbumbu tajam, seperti bumbu cabai atau asam. Makanan terlalu pedas bisa mengiritasi lambung dan menyebabkan gangguan pencernaan. Makanan berlemak, seperti gulai sebaiknya jangan dikonsumsi saat makan sahur.
Makanan yang tinggi lemak dapat memicu produksi asam lambung sehingga menimbulkan maag. Makanan yang tinggi garam juga sebaiknya dihindari. Makanan yang terlalu asin akan menyerap air dan dapat menyebabkan rasa haus berlebih di siang hari.
Tetap cukupi kebutuhan minum
Kebutuhan air putih wajib dipenuhi setiap harinya. Minumlah setidaknya 8 gelas perhari untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Anda bisa meminum 2 gelas di waktu berbuka puasa, 4 gelas di waktu malam dan 2 gelas saat sahur. Kebutuhan minum yang tercukupi dapat menghindarkan Anda dari rasa haus berlebih serta mengurangi bau mulut pada saat berpuasa.
Dalam hal ini, air mampu membuat produksi air liur tetap stabil. Hindari juga minum teh dan kopi pada saat sahur karena minuman tersebut bisa membuat cepat haus pada waktu siang hari.
Meski seharian tidak makan dan minum, bukan berarti ketika makan semua makanan bisa asal masuk perut. Aturan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi tetap tidak boleh dilupakan. Pola makan dan gaya hidup yang sehat akan membuat Anda tetap sehat dan fresh selama menjalani puasa.