Proses Pembentukan Ovum atau Sel Telur pada Wanita

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Manusia pada dasarnya diciptakan untuk beregenerasi, artinya bahwa manusia dapat berkembangbiak sebagaimana mestinya. Perkembangbiakan pada manusia terjadi melalui proses pembuahan antara sel kelamin pada pria dan wanita. Pembentukan sel kelamin pada manusia tentunya berlangsung setelah mencapai masa pubertas, kira-kira pada usia remaja. Pembentukan sel kelamin akan terjadi selama seseorang masih dalam usia subur.

Pada wanita usia subur dialami saat menginjak usia 16 tahun atau setelah menstruasi hingga sebelum waktu menopause (berhentinya menstruasi). Pada saat itu, wanita terus memproduksi sel kelamin yang dinamakan dengan sel telur atau ovum. Sel telur dilepaskan setiap bulannya tergantung siklus masing-masing wanita, jika berhasil dibuahi sel kelamin jantan, maka akan terbentuk bakal janin, namun apabila tidak dibuahi, maka sel telur akan luruh yang dapat kita sebut dengan proses menstruasi.

Tahukah Anda bagaimana proses pembentukan sel telur pada wanita? Setelah mengetahui fungsi sel telur pada wanita, sebaiknya kita mengetahui bagaiamana sel telur terbentuk. Alangkah hebatnya di dalam tubuh wanita terdapat sebuah proses yang menakjubkan.

Proses pembentukan sel telur (ovum) pada wanita dikenal dengan istilah oogenesis. Oogenesis terjadi di dalam organ kelamin dalam wanita, yakni di dalam ovarium atau yang dapat dikenal dengan indung telur. Proses oogenesis hanya dapat menghasilkan satu sel telur matang dalam sekali waktu, berbeda dengan proses pembentukan sel kelamin pada pria (spermatogenesis) yang mampu menghasilkan jutaan sel sperma dalam sekali waktu.

Karena oogenesis merupakan suatu proses, maka pembentukannya pun memiliki tahap-tahap tertentu, diantaranya.

  1. Masa pembelahan pertama

Memasuki masa pubertas pada seorang wanita, terdapat suatu sel bernama oosit yang melanjutkan pembelahan pertama (miosis I). Hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel berukuran lebih kecil disebut badan kutub primer.

  1. Pembelahan kedua

Pada tahap selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer akan mengalami pembelahan kedua (miosis II). Pada saat itu, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel yaitu satu sel berukuran normal disebut ootid dan satu lagi berukuran lebih kecil disebut badan polar sekunder. Badan kutub tersebut bergabung dengan dua badan kutub sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan kutub primer sehingga diperoleh tiga badan kutub sekunder.

  1. Hasil akhir pembelahan

Ootid mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan kutub mengalami degenerasi (hancur). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada oogenesis hanya menghasilkan satu ovum.

Mulanya, seorang wanita dahulu saat masih di dalam kandungan sudah mengalami proses pembentukan sel telur, akan tetapi berhenti saat lahir dan sel telur yang telah dihasilkan akan mati seiring dengan pertumbuhannya menuju masa remaja. Demikianlah informasi tentang proses pembentukan sel kelamin pada wanita, semoga dapat membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para wanita. (SPT)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here