Protokol Komunikasi Publik untuk Menangani Virus Corona

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Kasus COVID-19 di Indonesia pertanggal 9 maret 2020 telah mencapai jumlah 6 orang. Hal ini tentu saja menjadi kewaspadaan di Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya. Sebagai upaya untuk kewaspadaan diri, penting diketahui apa yang harus dilakukan guna mencegah penularan covid-19.

Kasus covid-19 terus bertambah setiap harinya di berbagai negara di dunia. Pada tanggal 8 maret 2020 kasus pertama muncul di ibukota Amerika yaitu Washington DC. 3 minggu yang lalu, di Italy total kasus seperti Indonesia yaitu 4 kasus, namun sekarang telah bertambah dan menjadi 5883 dengan jumlah kasus kematian mencapai 233. Dan kasus covid-19 ini Indonesia mengumumnkan bertambah 2 kasus sehingga total jumlah kasus di Indonesia menjadi 6 kasus.

Pemerintah telah menyusun protokol utama dalam penanganan kasus penyebaran virus corona (COVID-19). Staf kantor kepresidenan bersama dengan berbagai menteri erutama menteri kesehatan, menyusun pedoman utama tersebut sehingga mudah diimplementasikan oleh siapapun.

Protokol yang diterbitkan yaitu protokol kesehatan, protokol komunikasi, protokol pengawasan perbatasan, protokol area pendidikan, dan protokol area publik dan transportasi. Protokol ini akan dilaksanakan di seluruh Indonesia oleh pemerintah dengan dipandu secara terpusat oleh Kementrian Kesehatan.

Pada protokol komunikasi yang menjadi panduan seluruh elemen pemerintah dalam memberi informasi seputar covid-19 kepada publik. Protokol ini juga mengatur alur komunikasi pusat dan daerah. Diharapkan dengan adanya protokol komunikasi publik ini akan terwujud komunikasi pemerintah yang baik sehingga tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.

Komunikasi merupakan bagian terpenting dalam menghadapi ancaman pandemi. Kepercayaan publik perlu dibangun dan dijaga agar tidak terjadi kepanikan dalam masyarakat dan agar penanganan dapat berjalan lancar. Seperti dalam penanganan wabah penyakit dunia, Anthony de Melto pernah mengingatkan bahwa jumlah korban bisa menjadi lima kali lipat, kalau terjadi ketakutan di saat terjadi wabah penyakit.

Adapun dari sisi pendekatan, ada beberapa tindakan yang diperkenankan dalam berkomunikasi menangani virus corona, yaitu :

  1. Sampaikan himbauan pada masyarakat untuk tetap tenang.
  2. Apabila terdapat kasus di daerah anda, langsung lapor ke Dinas Kesehatan secerpatnya.
  3. Meningkatkan kewaspadaan pada kelompok yang berpotensi terdampak virs Corona.
  4. Selalu menyampaikan pesan pola hidup bersih dan sehat.
  5. Apabila bertemu media, menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat awam.
  6. Menunjukkan bahasa tubuh yang menampilkan pesan siap dan mampu menangani COVID-19.
  7. Menyampaikan update informasi yang lengkap secara berkala yang di sampaikan oleh otoritas resmi.
  8. Sampaikan juga bahwa stok sembako cukup sehingga masyarakat tidak perlu panik.

Sementara, tindakan yang tidak boleh dilakukan yaitu:

  1. Jangan gunakan kata genting, krisi dan sejenisnya
  2. Pastikan identitas dan lokasi pasien tidak disampaikan ke publik
  3. Jangan memberikan informasi yang berisi asumsi dan dugaan
  4. Jangan menggnakan bahasa teknis atau bahasa asing yangsulit dipahami masyarakat awam
  5. Jangan menunjukkan bahasa tubuh yang tidak serius apalagi meremehkan situasi dengan bercanda.

Adapun kanal komunikasi yang dapat dipakai seperti:

  1. Website yang menjadi rujukan pertama. Silahkan merujuk pada website resmi Kemenkes khusus untuk COVID-19
  2. Televisi
  3. Media cetak
  4. Media online
  5. Radio
  6. Sms Gateaway
  7. Medsos
  8. Jaringan sekolah
  9. Jaringan organisasi kepemudaan/agama/politik
  10. Jaringan informasi lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here