SehatFresh.com – Bulu kemaluan pada wanita merupakan tanda dimana seorang wanita telah mengalami pubertas. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dan pertambahan hormon dari remaja menuju pribadi yang lebih dewasa. Sehingga tumbuhnya rambut di sekitar kemaluan wanita sebenarnya bukanlah sebuah masalah yang besar.
Fungsi dari rambut kemaluan adalah sebagai barrier terhadap infeksi bakteri maupun virus pada vagina, mempertahankan kehangatan organ intim, untuk mengurangi gesekan saat melakukan hubungan seksual, transmiter dari feromon (zat kimia yang mengatur perilaku seksual).
Ada beberapa wanita yang risih memiliki rambut pada kemaluannya, sehingga memilih berbagai cara mulai dari bercukur maupun melakukan waxing agar bulu-bulu pada kemaluan tidak mengganggu kenyamanan. Pilihan untuk membiarkan rambut kemaluan tumbuh tanpa dicukur tidak akan memberikan efek negatif pada kesehatan, hal ini juga berlaku sebaliknya, tidak ada efek mencukur bulu kemaluan.
Pengurangan jumlah rambut kemaluan sebenarnya tidak akan berpengaruh besar bagi kesehatan. Hal yang harus lebih diperhatikan adalah metode yang digunakan untuk mengurangi bulu pada kemaluan. Jika menggunakan alat pencukur, pastikan alat pencukur tersebut steril agar tidak berisiko menularkan penyakit. Dan apabila memilih untuk waxing, sebaiknya anda harus mengetahui risiko yang dapat terjadi jika menggunakan metode ini.
- Kemerahan dan iritasi
Melakukan waxing pada daerah kemaluan biasanya bisa mengalami kulit kemerahan dan iritasi setelahnya. Iritasi ulit dapat anda atasi dengan mengompres dengan air dingin setelah waxing.
- Reaksi alergi
Reaksi alergi bisa saja terjadi pada orang yang memiliki alergi pada bahan tertentu yang digunakan untuk waxing. Hal ini dapat berupa folikulitis atau peradangan dan ruam. Jika hal ini terjadi, sebaiknya anda segera konsultasi dengan dokter.
- Rambut tumbuh ke dalam
Kondisi rambut tumbuh kedalam sering terjadi setelah anda mencukurnya. Krant M.D., seorang dermatologi di For Smith, Ark, mengatakan bahwa menarik rambut dengan akar-akarnya, berarti akan ada rambut baru yang kecil dan lemah yang mulai tumbuh ditempatnya, dan yang secara alami lebih tebal serta memiliki sedikit kekuatan untuk menembus keluar permukaan, sehingga rambut baru akan tertahan dan terjebak dibawah permukaan kulit sehingga menyebabkan benjolan yang dapat terinfeksi dan bertahan lama.
- Mengalami infeksi menular seksual (IMS)
Sebuah penelitian melihat adanya hubungan risiko tertular virus moluskum kontagiosum (virus penyebab infeksi di lapisan atas kulit) dan bikini waxing ataupun Brazilian waxing. Sebuah infeksi akan lebih mudah menyebar jika ada kerusakan pada daerah kulit.
- Perdarahan kecil di bawah kulit
Benjolan kemerahan, ruam kulit, atau perdarahan kecil dibawah kulit dapat terjadi setelah anda melakukan waxing didaerah sensitif, seperti daerah kemaluan.