Sederet Manfaat Menikah Bagi Kesehatan Pria

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Bagi banyak orang, pernikahan adalah awal lembaran baru sekaligus kehidupan yang sama sekali berbeda bersama dengan pasangan. Tak hanya dari sisi individu, sosial, ekonomi, tapi juga psikologis. Satu lagi yang tak boleh terlewat yaitu kesehatan.

Ya, menikah terbukti berdampak positif bagi kesehatan. Sebuah studi di Inggris melakukan penelitian terhadap 25.000 orang penderita sakit jantung yang menikah dengan yang tidak menikah. Hasilnya ditemukan kalau di antara pasien yang menikah dan memiliki pasangan, kondisinya 14% membaik lebih cepat daripada pasien yang melajang. Studi tersebut menyimpulkan adanya hubungan dari menikah dengan tingkatan kesehatan seseorang yang lebih baik.

Seperti contoh penelitian di atas, penelitian lain juga mengemukakan bahwa keuntungan dari menikah dapat memengaruhi kesehatan jantung Anda. Dalam penelitian yang berasal dari Universitas Turku di Finlandia, wanita dan pria yang sudah menikah diketahui mempunyai risiko 65%-66% lebih rendah untuk mengalami penyakit jantung, jika dibandingkan dengan orang yang belum menikah.

Sebuah laporan medis yang diterbitkan oleh University of Chicago menemukan suatu hal lain mengenai manfaat pernikahan, yang memiliki efek untuk menurunkan hormon kortisol sebagai pemicu tekanan psikologis. Begitupun dengan seseorang yang sedang dalam berada hubungan jangka panjang, hubungan tersebut dapat memperkuat dan mengubah hormon stres jadi perasaan bahagia terhadap pasangannya.

Nah, kalau yang ini khusus bagi pria. Studi terbaru menemukan, pernikahan  ternyata bermanfaat bagi kekuatan tulang pada pria. Tetapi efeknya hanya jika pria menikah setelah usia 25 tahun.

Para peneliti menemukan bahwa pria yang berada dalam hubungan pernikahan yang stabil dan tidak pernah bercerai memiliki tulang lebih kuat daripada pria gagal dalam pernikahan. Pria dalam hubungan stabil juga memiliki tulang yang lebih kuat daripada pria yang tidak pernah menikah.

Namun, usia saat pria menikah juga mempengaruhi. Pria yang menikah sebelum usia 25 memiliki tulang yang lebih rapuh ketimbang mereka yang menikah setelah usia 25 tahun. Para peneliti menggunakan data dari studi Midlife dengan usia peserta antara usia 25 dan 75 tahun. Tim penelitian lain menemukan, kesehatan pria lajang cenderung memburuk karena mereka tidak punya pasangan untuk dikesankan.

Ilmuwan lain melaporkan, menjadi lajang membuat kualitas hidup berkurang. Mereka yang tidak punya pasangan akan lebih mungkin melewatkan sarapan, mengonsumsi makanan tidak sehat di mana saja, bekerja berjam-jam dan menghabiskan waktu di bar. Kesimpulan para peneliti, pernikahan memiliki manfaat kesehatan yang tidak bisa dihitung oleh kekayaan atau latar belakang. Jadi, terbukti secara ilmiah bahwa pernikahan adalah momen sakral yang membawa kebahagiaan dan dapat meningkatkan kesehatan. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here