SehatFresh.com – Pernahkah Anda mendengar cerita tentang pria yang merasakan mual, sakit punggung, berat badan bertambah, dan ngidam saat istri mereka tengah hamil? Gejala kehamilan memang bisa menyerang para calon ayah. Kondisi ini dikenal dengan couvade syndrome atau sindrom kehamilan simpatik. Yuk, cari tahu lebih dalam tentang sindrom ini!
Kehamilan simpatik (couvade syndrome) menggambarkan situasi di mana seorang pria sehat mengalami gejala yang berhubungan dengan kehamilan ketika istrinya tengah hamil. Sementara beberapa penelitian menunjukkan bahwa couvade syndrome merupakan hal yang lazim, namun ini bukan penyakit mental atau penyakit. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah couvade syndrome adalah kondisi fisik dengan penyebab psikologis.
Seperti dilansir dari mayoclinic.com, gejala yang terkait dengan couvade syndrome bervariasi dan biasanya terjadi hanya selama trimester pertama dan ketiga kehamilan. Secara umum, gejalanya meliputi:
- Gejala fisik: mual, mulas, sakit perut, kembung, perubahan nafsu makan, masalah pernapasan, sakit gigi, kram kaki, sakit punggung dan iritasi genital.
- Gejala psikologis: perubahanpolatidur, kecemasan, depresi, penurunan libidodan gelisah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh St. George University, London, Inggris, ditemukan bahwa 20–80 persen pria di dunia mengalami couvade syndrome pada trimester pertama dan trimester ketiga kehamilan istrinya. Sejumlah studi ilmiah pun mengungkapkan bahwa pria juga mengalami peningkatan hormon dalam tubuhnya saat istrinya tengah hamil.
Penyebab utama terjadinya couvade syndrome adalah stres. Sama halnya dengan ibu hamil, calon ayah terkadang menganggap kehamilan adalah sesuatu yang sangat membahagiakan, namun di sisi lain membuat mereka sangat emosional dan membuat stres. Calon ayah mungkin cemas apakah kelak ia bisa memenuhi kebutuhan keluarganya setelah hadirnya sang buah hati atau apakah ia bisa menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya kelak. Selain itu, couvade syndrome juga bisa dipicu oleh perubahan hormon dan hal ini juga berkaitan dengan tingkat stres. Stres dapat menurunkan kadar testosteron pada pria sehingga kadar estrogen menjadi tidak seimbang dan pada akhirnya menyebabkan gejala seperti ibu hamil.
Terlepas dari apakah couvade syndrome itu nyata atau tidak, tentunya menjadi seorang ayah baru bisa membuat para pria menjadi emosional dan stres. Jika Anda seorang pria yang pasangannya tengah hamil, terapkanlah langkah-langkah untuk mengelola stres dan mempersiapkan diri untuk menjadi ayah yang baik. Pemahaman dan perencanaan yang baik mengenai masa depan ketika sudah menjadi ayah dapat membantu memudahkan transisi Anda menjadi seorang ayah. Ikutilah kelas prenatal jika diperlukan atau mintalah bantuan serta dukungan teman dan keluarga besar dalam melewati masa transisi ini. Bila gejalanya sudah sangat parah, perawatan mental untuk mengurangi kecemasan dapat menjadi solusinya.
Sumber gambar : tentangwanita.com