SehatFresh.com – Penyakit emfisema akan dapat memburuk dengan lebih cepat bila penderita ternyata adalah seorang perokok dan enggan menghentikan kebiasaannya meski telah mengetahui diagnosa penyakit ini dari dokter. Saat ini perokok aktif rupanya bukan hanya terjadi pada laki-laki, namun perempuan pun bisa mengalami hal serupa. Dengan demikian, bukan tidak mungkin bahwa gejala dari emfisema ini akan dapat menjadi lebih buruk pada perempuan.
Salah satu gejala yang paling umum adalah sesak napas yang juga mungkin disertai batuk. Batuk biasanya merupakan gejala awal dari munculnya emfisema. Batuk disini, umumnya lebih merujuk pada kondisi yang lama dan masa berlangsungnya lebih dari 3 bulan dalam satu tahun, minimal pada 2 tahun berurut-turut. Pada panyakit emfisema, batuk yang dialami biasanya disertai dengan lendir yang keluar.
Kesulitan bernapas biasanya terjadi pada tahap selanjutnya, namun seringkali menjadi gejala yang mengganggu. Betapa tidak, kondisi ini akan tentu saja membuat si penderita dibuat kelelahan dan kepayahan dengan kondisi sesak napas yang dialaminya. Kelelahan, penurunan berat badan, depresi dan detak jantung cepat adalah gejala lain yang mungkin muncul akibat emfisema. Beberapa gejala lain yang akibat penyakit ini, yaitu:
- Sesak napas yang memburuk dari waktu ke waktu
- Lendir (dahak) berlebih di paru-paru
- Kelelahan, keletihan
- Lebih mudah terkena infeksi
- Kulit atau kuku yang menjadi kebiruan akibat kekurangan oksigen
- Bagian tengah paru-paru yang membesar sebagai upaya tubuh dalam meningkatkan ukuran paru-paru. Kondisi ini disebut juga barrel chest.
Pada beberapa kasus, kondisi sesak napas yang dirasakan bisa menyerang pada saat si penderita tengah tertidur lelap. Banyak penderita yang akhirnya akan menggunakan mulut mereka untuk dapat membantu lajunya pernapasan agar terasa lebih baik. Bukan hanya itu, pada kondisi ini pasien akan mungkin mengalami mengi atau timbulnya suara seperti siulan pada saat menghembuskan napas.
Hal ini dikarenakan adanya penyempitan saluran pernapasan. Terutama bila kondisi si pasien mengalami penurunan fungsi, kondisi ini akan dapat menyebabkan eksaserbasi akut atau infeksi dibagian saluran pernapasan.
Apabila kondisi gejala lanjutan diatas dirasakan, maka biasanya pasien akan cenderung menggunakan otot leher dan otot lainnya untuk membantu pernapasan mereka. Seiring dengan perkembangan penyakit, dada pasien mungkin akan mengalami perubahan bentuk dan terlihat seperti dada burung dan seringkali berada dalam posisi kaki tiga (tripod).
Sementara itu, pada tahapan akhir atau masa paling buruk, si pendeirta bisa saja mengalami gagal jantung dibagian sebelah kanan yang mana kondisi ini akan tentu saja berakibat pada pembesaran saraf dibagian leher dan pembengkakan pada bagian tubuh bawah. Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda. (KKM)