Tips Ajari Anak Menerima Kekalahan Sejak Dini

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Rasa ingin menang dan ingin unggul pasti dimiliki setiap orang. Tapi, memiliki rasa terima atas kekalahan juga harus mengiringi dua rasa tersebut. Dengan begitu fungsi sosial seseorang akan tetap berjalan dengan baik. Untuk itu, pelaaran tentang menerima kekalahan sejak dini pada anak sangat dianjurkan.

Hal ini bertujuan untuk menjaga diri anak dari rasa ingin menang sendiri atau menghindari anak memiliki ego yang tinggi. Berikut tips dan cara yang bisa Anda lakukan untuk mendidik anak Anda dalam menumbuhkan rasa menerima kekalahan:

  1. Jangan salah memberi pujian

Memberi pujian pada anak dapat menambah semangatnya mengejar sesuatu. Tapi, pujian yang salah akan mempengaruhi rasa ego pada anak dan bisa mengikis kemauan anak untuk menerima kekalahan. Jika Anda ingin memuji anak Anda, pujilah cara dan proses yang ia lalui, jangan hanya memuji hasil yang ia peroleh.

Berikan pujian juga pada anak jika ia gagal atau kalah pada suatu perlombaan atau kompetisi. Puji keberaniannya dan ingatkan bahwa kekalahan yang ia dapat adalah cara ia belajar lebih baik. Hindari memuji anak ketika anak mendapatkan prestasi saja dan mengabaikannya ketika ia gagal. Karena dengan begitu, rasa ingin diperhatikan akan berubah menjadi ambisi untuk terus menang.

  1. Melatih anak untuk kalah

kekalahan bukan hanya diterima dari perlombaan atau kompetisi besar saja. Anda bisa mengajarkan anak Anda menerima kekalahan dari hal kecil, seperti saat bermain bersama. Saat bermain bersama bisa Anda jadikan sebagai sarana melatih rasa menerima kekalahan pada anak. Lakukan permaianan yang pada akhirnya mengaharuskan ada yang menjadi pemenang dan ada yang kalah.

Dalam permainan ini, jangan terus-menerus mengalah agar anak Anda menjadi pemenang. Biarkan sesekali anak Anda mengalami perasaan kalah. Hal ini bisa menjadi pondasi dasar agar anak terbiasa menerima kekalahan dari hal kecil.

  1. Jangan menuntut anak menjadi yang terbaik

Terkadang, tanpa sadar orangtua akan menuntut anaknya untuk menjadi yang terbaik, dengan menceritakan prestasi anaknya di depan banyak orang. Dengan begitu anak Anda akan merasa perlu untuk menjadi nomor satu dan hal inilah yang harus dihindari.

Usahakan  untuk menanamkan pada diri anak Anda untuk melakukan yang terbaik dalam setiap hal dan tak perlu selalu mengejar nomor satu. Ajari anak Anda untuk menikmati proses tanpa terbebani dengan keharusan menjadi pemenang.

  1. Ajarkan tidak semua yang ia mau bisa didapat

Menuruti setiap keinginan anak Anda bisa malah menjadi bumerang untuk diri anak Anda sendiri. Anda bisa mulai mengajarkannya bahwa tidak semua yang ia mau bisa ia dapatkan dengan hal-hal kecil, seperti ketika ia meminta sesuatu.

Tanyakan apakah yang ia pinta bisa bergun atau hanya keinginan semata. Jangan ragu untuk menolak keinginan anak Anda, dengan begitu anak Anda akan mengerti tidak semua yang ia inginkan bisa ia peroleh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here