SehatFresh.com – Menghadapi bulan Ramadhan, banyak ibu hamil yang ragu untuk menjalankan ibadah puasa secara penuh karena mengkhawatirkan kesehatan calon buah hatinya. Padahal, beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa justru dapat memberikan dampak positif bagi ibu hamil selama ibu dalam kondisi sehat serta pola makan dan nutrisinya diatur dengan baik dan tetap seimbang.
Kuatkan niat
Bagi ibu hamil, berpuasa bisa menjadi sesuatu yang menyulitkan jika tidak disertai dengan niat yang kuat. Banyak dokter yang percaya puasa memberi manfaat bagi kesehatan fisik ibu hamil. Jika waktu berpuasa diisi dengan kegiatan serta pola makan yang baik, maka puasa justru memberi manfaat menyehatkan bagi ibu. Berpuasa dapat mencegah dan menurunkan risiko timbulnya berbagai penyakit degeneratif seperti gangguan hiperkolesterol, jantung koroner, dan diabetes. Puasa dapat membantu menahan nafsu untuk tidak mengkonsumsi makanan secara berlebihan. Selain itu, berpuasa membuat sel darah putih lebih aktif dalam membangun kekebalan tubuh. Organ pencernaan juga menjadi lebih sehat karena mendapat kesempatan beristirahat yang lebih panjang di siang hari. Puasa juga membuat tubuh menghasilkan antioksidan yang membersihkan zat-zat bersifat racun dari dalam tubuh.
Perhatikan asupan gizi
Ibu hamil boleh berpuasa selama kondisi tubuhnya dalam keadaan sehat. Untuk menjaga agar stamina tetap terjaga dengan baik, ibu hamil perlu memerhatikan asupan makanan yang tepat saat berbuka puasa dan sahur. Asupan gizi menjadi fokus utama bagi ibu hamil yang berpuasa. Karena waktu berpuasa cukup panjang, ibu harus cerdas dalam memilih asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Saat sahur, hindari karbohidrat tinggi, karena mudah diserap dan membuat ibu lebih mudah lapar. Tingkatkanlah konsumsi biji-bijian, gandum, dan sayur-sayuran yang kaya serat. Perbanyak konsumsi daging saat sahur, karena kandungan proteinnya bisa disimpan di dalam tubuh dalam waktu lama.
Saat berbuka, konsumsilah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti kurma. Sebaiknya hindari makanan bersantan. Anda juga boleh mengonsumsi camilan, tetapi hindari camilan yang terlalu manis agar insulin tidak mengalami peningkatan secara drastis. Untuk kebutuhan cairan, normalnya ibu hamil membutuhkan 2,5 liter per hari agar tidak dehidrasi. Dehidrasi bisa berdampak pada berkurangnya produksi air ketuban dan membuat janin tidak berkembang sempurna. Asupan air ini dapat disiasati dengan pembagian pada waktu sahur, malam dan berbuka.
Sesuaikan dengan kondisi tubuh
Tanda-tanda seperti pusing, susah bernapas, pandangan kabur, dan merasakan gerakan yang lemah dari bayi adalah alasan yang cukup kuat untuk membatalkan puasa. Dari sisi medis, tidak semua ibu hamil dapat berpuasa selama bulan Ramadhan. Bahkan agama juga mengizinkan ibu hamil tidak berpuasa. Kehamilan mungkin saja membuat kondisi ibu menjadi lemah. Beberapa masalah kesehatan seperti diabetes, gangguan ginjal, hati, asma, tekanan darah tinggi, risiko prematur, mengandung bayi kembar, dan gejala penyakit kehamilan lain juga perlu diperhatikan. Jika ibu mengalami satu atau beberapa masalah kesehatan tersebut, ibu hamil biasanya tidak disarankan untuk berpuasa. Sebelum mulai berpuasa, sebaiknya ibu berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. Setiap orang memiliki kesehatan fisik yang berbeda-beda. Maka dari itu Anda perlu memastikan apakah kesehatan Anda memungkinkan untuk berpuasa atau tidak.