SehatFresh.com – Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) menyebabkan mengi, sesak napas, batuk, dan gejala pernapasan lainnya. Karena seks memerlukan banyak tenaga, sepertinya agak diragukan bila PPOK dan seks bisa berjalan bersamaan. Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar. Orang dengan PPOK masih mungkin mendapat kehidupan seks yang menyenangkan.
Jika Anda memiliki PPOK, pikiran melakukan seks bisa menjadi suatu kekhawatiran tersendiri. Ini bisa terkait dengan ketakutan mengalami kesulitan bernapas saat bercinta, mengecewakan pasangan atau merasa terlalu lelah. Bukan tidak mungkin, kekhawatiran tersebut menyebabkan pasien PPOK menjadi menghindari keintiman. Pasangan pasien PPOK juga mungkin takut bila aktivitas seksual nantinya hanya akan memperburuk gejala PPOK. Namun, menarik diri dari keintiman atau menyerah pada aktivitas seksual bukanlah jawaban, bagaimana pun seks adalah kebutuhan.
Dengan memerhatikan beberapa aturan sederhana di bawah ini, pasien PPOK dan pasangannya masih bisa memperoleh kepuasan dari aktivitas seksual.
- Komunikasi
Hal yang paling penting dalam hal menjaga hubungan ketika Anda menderita PPOK adalah komunikasi. Anda harus berbicara dengan pasangan Anda. Jelaskan pada pasangan bagaimana kondisi saat ini memerlukan penyesuaian. Anda dan pasangan hendaknya harus bisa saling mengekspresikan perasaan sehingga setiap masalah dapat dibahas dan diselesaikan bersama.
- Pahami sinyal tubuh
Kelelahan dapat menyertai PPOK dan tentu saja dapat meredam gairah seks. Tapi dengan memperhatikan sinyal tubuh, pasien PPOK dapat mempelajari kegiatan apa yang menyebabkan kelelahan. Karena seks bisa menguras banyak energi, lakukanlah hubungan seks ketika Anda berada pada tingkat energi yang lebih tinggi.
- Jauhi kebiasaan buruk
Menghemat energi penting untuk aktivitas seksual yang sukses ketika berhadapan dengan PPOK. Hindari alkohol dan makanan berat sebelum seks untuk membantu mencegah kelelahan. Pilihan posisi seksual juga dapat berdampak pada energi. Pasangan yang tidak memiliki PPOK harus mengambil peran lebih dominan jika memungkinkan.
- Bronkodilator
Terkadang, orang dengan PPOK memiliki bronchospasms (kontraksi abnormal dari otot polos pada saluran pernapasan) selama aktivitas seksual. Untuk mengurangi risiko ini, gunakan bronkodilator sebelum berhubungan seks. Pasien PPOK juga hendaknya membersihkan sekresi jalan napas mereka sebelum melakukan aktivitas seksual untuk mengurangi kemungkinan sesak napas.
Perlu diingat juga bahwa keintiman bukan hanya tentang hubungan seksual. Ketika seseorang tidak mencapai klimak saat melakukan “hubungan”, cara lain untuk mengekspresikan keintiman juga sama pentingnya. Berciuman, berpelukan, mandi bersama, pijat, dan sentuhan adalah beberapa aspek keintiman yang sama pentingnya dengan hubungan intim. Penggunaan alat bantu seks juga bisa menjadi alternatif.
Sumber gambar : www.wanitamagz.com