SehatFresh.com – Setiap anak memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut tentu membuat orangtua harus memiliki cara tersendiri untuk tetap menjalin komunikasi yang baik dengan anak untuk mencegah terjadinya konflik. Salah satu jenis kepribadian anak yaitu kepribadian kuat atau strong willed.
Kepribadian tersebut biasanya akan memicu perdebatan antar orangtua dengan anaknya. Kepribadian strong willed sering kali dikenal dengan sebutan keras kepala. Anak dengan tipe kepribadian tersebut sering kali memicu emosi orangtua jika tak mengenalinya lebih jauh.
Selain kepribadian anak yang memiliki watak yang keras kepala, konflik orangtua dengan anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini :
- Orangtua sebagai pembuat aturan dirumah
Setiap orangtua akan berfikir jika dirinya sebagai pembuat aturan dirumah, sehingga segala sesuatunya harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Akan tetapi pada saat anak melanggar aturan yang telah dibuatnya tentu akan memicu munculnya konflik antar keduanya. Terlebih apabila anak telah meranjak remaja, biasanya anak menganggap dirinya berhak untuk bebas dan memilih sesuai dengan keinginannya.
- Pemikiran anak akan kebebasan
Anak remaja tentu sedikit banyaknya telah mengalami banyak hal dan mengetahui banyak hal sehingga rasa ingin tahu dan ingin mencoba-coba sangat besar. Akan tetapi pada masa tersebut tidak semua anak remaja mengerti akan hal baik dan hal buruk untuk dirinya sehingga memerlukan pengawasan dari orangtua. Akan tetapi faktanya banyak anak yang salah paham hingga berkonflik dengan orangtuanya karena merasa tidak bebas.
Untuk menghindari konflik antar orangtua dengan anak remajanya, berikut ini beberapa tips yang dapat anda lakukan antara lain :
- Membuat aturan
Buatlah aturan atau jadwal keseharian yang jelas untuk anak. Sebaiknya sebelum membuat aturan atau jadwal tersebut lakukan briefing dan anda menjelaskan maksud dan tujuan dibuatnya aturan dan jadwal tersebut.
- Jangan memaksa
Salah satu cara untuk menghindari konflik orangtua dengan anak, sebaiknya terapkan sikap untuk tidak memaksakan anak atas kehendak anda sendiri. Sebaiknya anda memberikan pilihan pada anak.
- Berikan pilihan
Untuk menghindari konflik berikan pilihan kepada anak. Karena jika banyak memerintah hanya akan memicu terjadinya perdebatan.
- Membuat kesepakatan
Setelah memberikan sebuah pilihan, maka anda dengan anak harus membuat kesepakatan agar di tengah jalan dirinya tidak berubah fikiran.
- Tetapkan hukuman
Tetapkan hukuman yang wajar pada anak untuk menghindari anak mengingkari kesepakatan yang telah dibuat bersama
- Berikan rasa empati
Tunjakan rasa empati anda kepada anak jika apa yang anda lakukan semata-mata hanya karena bentuk kasih sayang dan perhatian orangtua terhadap anak remajanya agar anaknya tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang buruk.
- Menjalin komunikasi dengan baik
Untuk menghindari konflik antar orangtua dengan anak dapat dilakukan dengan cara menjalin komunikasi dengan baik antar keduanya. Menurut ahli yang bernama Wati (2017) menjelaskan hal yang dapat dilakukan orangtua untuk menjalin komunikasi baik dengan anaknya yaitu dengan cara berikut ini :
- Memberi ruang untuk mereka dan jangan merasa dinomor duakan jika anak lebih bergantung pada teman-temannya
- Melakukan komunikasi dua arah
- Menjadi pendengar yang baik
- Jangan ragu untuk bertanya. (KMY)