Usia Kehamilan yang Dapat Terdeteksi Test Pack

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Cara mengetahui seseorang hamil atau tidak, test pack merupakan alat yang sering kali digunakan karena memang cukup sederhana dan hasilnya dapat akurat. Penggunaan test pack tentu harus dilakukan dengan benar agar hasil yang di tunjukan oleh test pack memang benar mengambarkan kondisi yang terjadi pada rahim.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan test pack adalah waktu penggunaannya karena test pack baru dapat memberikan hasil yang memang benar ketika kondisi kehamilan sudah memasuki tahap tertentu.

Test pack memang baru dapat menunjukan kehamilan ketika kondisi kehamilan sudah memasuki masa tertentu. Terkait kondisi tersebut maka wanita harus mengetahui kepankah penggunaan test pack dapat dilakukan. Berikut ini adalah panduan kapan untuk tes hamil, yaitu:

  1. Telat Haid

Anda mungkin bertanya-tanya, kapan waktu terbaik tes kehamilan setelah berapa hari telat haid? Bila Anda menghitung siklus menstruasi Anda, akan lebih mudah untuk mengecek berapa lama Anda sudah telat haid. Berikut ini adalah panduan praktis untuk menghitung waktu ovulasi, yaitu:

  • Secara umum wanita mengalami ovulasi (sel telur yang sudah siap dibuahi) selama 14 sampai 15 hari dari hari pertama siklus menstruasi terakhir.
  • Jika sel telur Anda tidak dibuahi setelah Anda berovulasi, maka sel telur akan luruh, dan menstruasi Anda akan dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi.
  • Jika sel telur Anda dibuahi, implantasi atau bercak darah di awal kehamilan umumnya terjadi sekitar kurang lebih 9 hari atau rata-rata 6-12 hari setelah sel telur berovulasi.

Sebaiknya Anda melakukan tes kehamilan saat Anda mengalami telat haid terlama yang pernah Anda alami. Misalnya, siklus menstruasi Anda adalah selama 30 sampai 36 hari sekali, maka Anda dapat melakukan tes kehamilan dengan test pack 1-2 minggu setelah Anda telat haid.

Bila Anda tidak tahu siklus menstruasi Anda, atau apabila Anda memiliki siklus menstruasi yang tidak menentu, Anda dapat menghitungnya dengan siklus menstruasi 28 hari yaitu siklus menstruasi rata-rata wanita. Anda dianjurkan untuk melakukan tes kehamilan maksimal satu bulan dari terakhir kali Anda mengalami haid.

  1. Tes Kehamilan di Pagi Hari

Kapan tes kehamilan mulai positif? Sebaiknya Anda melakukan tes kehamilan dengan test pack urine pertama di pagi hari sebelum Anda minum air putih untuk mengurangi risiko kesalahan hasil tes. Selain itu, konsentrasi HCG di pagi hari sangat tinggi sehingga hasil test pack akan lebih akurat.

Tidak ada kepastian usia kehamilan berapa minggu bisa terdeteksi test pack atau tes kehamilan setelah berapa hari telat haid. Umumnya, kehamilan baru terdeteksi di usia 1-2 bulan atau Anda dapat melakukan tes kehamilan dengan test pack 7-14 hari setelah Anda melakukan hubungan seksual tanpa proteksi dimana terjadi pembuahan.

Selain menstruasi yang tidak kunjung datang, segera lakukan tes kehamilan bila Anda mengalami tanda-tanda kehamilan berikut:

  1. Kram perut

Wanita yang sedang hamil muda kerap merasakan kram perut ringan. Kondisi ini sering kali membingungkan beberapa wanita, sebab rasa kram yang muncul sangat mirip dengan gejala menjelang haid. Kram perut ini menunjukkan perkembangan rahim saat hamil.

  1. Perubahan fisik

Selain mengalami tiga gejala di atas, wanita yang sedang hamil muda juga akan merasakan perubahan di dalam dirinya, mulai dari merasa mual, mudah lelah, tidak nafsu makan, perubahan suasana hati (mood swing) serta sering buang air kecil.

  1. Flek atau bercak darah

Pendarahan ringan atau bercak di awal kehamilan juga sering disalahartikan sebagai darah haid. Meskipun mirip, bercak kehamilan memiliki ciri yang berbeda dengan bercak saat haid yaitu warnanya lebih pucat dan jumlahnya lebih sedikit. Bercak darah ini disebut bercak implantasi yang umumnya terjadi selama 2-3 hari di awal kehamilan.

  1. Payudara terasa nyeri dan tampak lebih besar

Tanda-tanda kehamilan lain yang bisa terjadi pada wanita adalah perubahan bentuk payudara. Perubahan bentuk payudara ini biasanya dipengaruhi oleh produksi hormon estrogen dan progesteron yang lebih banyak di awal kehamilan. Hanya saja, kondisi payudara seperti ini tidak selalu dianggap sebagai pertanda kehamilan karena sebagian perempuan mengalami hal serupa ketika menjelang haid. (KKM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here