Vagina Berdenyut Bisa Normal dan Bisa Pula Tidak Normal

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Apakah ada di antara pembaca yang kerap mengalami denyutan di area organ intim saat sedang tidak orgasme? Terkait denyutan pada vagina, beberapa wanita sering mengalaminya. Lantas apakah hal tersebut suatu kondisi yang normal?

Seperti yang diketahui jika vagina juga mempunyai otot yang akan berkontraksi atau berdenyut, khususnya ketika sedang mengalami orgasme. Alhasil vagina yang berdenyut merupakan suatu hal yang normal dan wajar, terutama ketika mendapatkan rangsangan secara seksual.

Hal ini terjadi akibat peningkatan darah yang mengalir ke area vagina, sehingga menyebabkan otot-otot pada dinding menerima kontraksi minor. Pada dasarnya vagina juga mempunyai arteri yang memasok darah ke daerah vagina, sehingga denyutan dapat terjadi kapan saja.

Hanya saja jika vagina berdenyut disertai infeksi atau iritasi, maka hal ini menjadi tidak normal. Wanita jika mengalami hal seperti ini, maka harus sesegera mungkin memeriksakan diri kepada dokter spesialis kelamin untuk mendapatkan penanganan medis.

Penyakit-penyakit yang harus diwaspadai pada vagina

Tidak dipungkiri jika semua wanita harus menjaga kesehatan vagina. Pasalnya selain berdenyut tanpa sebab, vagina juga bisa mengalami kelainan. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa masalah yang bisa dialami vagina.

  1. Vagina mengalami benjolan Aneh. Benjolan pada organ intim wanita bisa disebabkan oleh hal biasa hingga yang membahayakan. Langkah pertama adalah basuhlah benjolan tersebut dengan air hangat, kemudian mengoleskan dengan sedikit krim. Namun jika vagina mengalami sakit hingga beberapa hari, maka segeralah ke dokter.
  2. Vagina mengalami bau tidak sedap. Aroma tidak sedap pada organ intim dapat diakibatkan oleh banyak hal. Namun jika cairan vagina wanita berbau busuk, kemungkinan terkena infeksi bakteri. Wanita memerlukan antibiotik dalam penangannya.
  3. Vagina berdarah ketika tidak sedang haid. Pendarahan yang muncul ketika tidak sedang menstruasi bisa diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon. Dugaan lainnya bisa juga karena infeksi atau polip yang terjadi pada leher rahim. Periksakan kondisi tersebut ke dokter spesialis, guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.
  4. Vagina merasa gatal-gatal. Merasakan gatal pada vagina bisa menjadi indikasi terserang bakteri vaginosis atau infeksi jamur. Rasa gatal tersebut salah satunya dapat diakibatkan dari reaksi kulit yang sensitif karena sabun.
  5. Vagina yang sakit ketika buang air. Vagina jika mengalami sakit saat buang air atau berhubungan intim, maka bisa jadi ini merupakan indikasi infeksi atau penyakit seksual. Namun jika rasa sakit hanya satu kali, maka kemungkinan vagina hanya mengalami kekeringan.

Vagina mengalami kekeringan. Kondisi kering pada vagina rupanya tidak hanya terjadi pada usia lanjut, namun juga pada wanita muda. Kondisi tersebut bisa diakibatkan oleh pengaruh obat-obatan tertentu. Konsultasikan ke dokter spesialis kelamin terkait kondisi tersebut, agar mendapatkan penanganan efektif. (APY)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here