Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks

SehatFresh.com – Kebanyakan kasus kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) yang ditularkan melalui kontak seksual. Kabar baiknya, vaksin HPV bisa mengurangi dampak dari kanker serviks di seluruh dunia. Lantas, siapa saja yang harus divaksinasi? Berapa dosisnya? Apa efek sampingnya?

Dua vaksin HPV telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serika, yaitu Gardasil dan Cervarix. Gardasil untuk anak perempuan dan anak laki-laki, dan Cervarix untuk anak perempuan saja. Kedua vaksin dapat mencegah sebagian besar kasus kanker serviks jika diberikan sebelum seorang gadis atau wanita terkena virus.

Selain itu, kedua vaksin juga bisa mencegah kanker vagina dan vulva pada wanita. Lebih lanjut, Gardasil dapat mencegah kutil kelamin dan kanker dubur pada perempuan dan laki-laki. Secara teoritis, vaksinasi HPV pada anak laki-laki juga dapat membantu melindungi para perempuan dari virus, karena ini mengurangi kemungkinan penularan.

Vaksin HPV direkomendasikan untuk anak perempuan dan anak laki-laki usia 11 sampai 12, meskipun dapat diberikan sejak usia 9. Sangat penting untuk anak perempuan dan anak laki-laki menerima vaksin sebelum mereka terlibat dalam kontak seksual dan terkena HPV. Setelah terinfeksi HPV, vaksin mungkin tidak efektif atau mungkin tidak bekerja sama sekali. Ditambah lagi, respon terhadap vaksin juga dinilai lebih baik di usia muda daripada di usia tua.

Kedua vaksin diberikan sebagai rangkaian tiga suntikan dalam waktu enam bulan. Dosis kedua diberikan satu sampai dua bulan setelah dosis pertama, dan dosis ketiga diberikan enam bulan setelah dosis pertama. Jika seri tiga dosis vaksin tidak dilengkapi antara usia 11 sampai 12, US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan bahwa anak perempuan dan wanita sampai usia 26, serta anak laki-laki dan pria sampai usia 21 untuk segera menerima vaksin. Namun, pria dapat menerima vaksin HPV pada usia 26 jika diinginkan.

Vaksin HPV tidak dianjurkan untuk wanita hamil atau orang-orang yang menderita sakit moderat atau berat. Jika Anda sudah aktif secara seksual, vaksinasi masih memberikan manfaat menguntungkang bahkan jika Anda sudah terinfeksi HPV. Akan tetapi, Gardasil dan Cervarix tidak mengobati infeksi HPV, melainkan hanya melindungi dari strain HPV tertentu yang belum menginfeksi Anda.

Secara keseluruhan, tidak ada efek samping yang serius telah terbukti disebabkan oleh vaksin. Efek samping yang paling umum, rasa nyeri singkat di tempat suntikan. Ini merupakan masalah yang biasa terjadi dengan efek samping vaksin lainnya. Cervarix mungkin juga menyebabkan mual, muntah, diare atau sakit perut. Terkadang, pusing atau pingsan terjadi setelah injeksi. Tetap duduk selama 15 menit setelah injeksi bisa mengurangi risiko pingsan.

HPV menyebar melalui kontak seksual. Oleh karenanya, gunakan kondom setiap kali berhubungan seks sebagai perlindungan. Selain itu, jangan merokok. Merokok melipatgandakan risiko Anda terkena kanker seviks. Kendati vaksin terbukti efektif, ini tidak menggantikan pentingnya melakukan pap smear secara rutin. Pap smear tetap menjadi bagian penting sebagai tindakan pencegahan kanker serviks pada wanita.

Jika mengalami pendarahan vagina setelah berhubungan seks, nyeri panggul, atau nyeri saat berhubungan seks, segera periksakan ke penyedia layanan medis. Gejala semacam itu bisa berkaitan dengan kanker serviks.

Sumber gambar : beranisehat.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here