SehatFresh.com – Rasa kesemutan yang sering terjadi biasanya muncul apabila seseorang berada dalam satu posisi untuk waktu yang lama. Bagian tubuh yang tidak digerakkan dalam waktu yang lama ditambah dengan adanya beban yang dirasakan oleh anggota tubuh tertentu tersebut dapat memicu timbulnya kesemutan.
Kesemutan juga merupakan pertanda bahwa adanya gangguan pada saraf yang ada di bagian tubuh yang merasakannya, bisa karena adanya tekanan atau penjepitan pada saraf. Posisi tidur maupun duduk yang menekan saraf anggota tubuh tertentu dapat menimbulkan kesemutan dari penjepitan yang terjadi. Namun, terdapat kondisi kesemutan yang tidak boleh Anda remehkan begitu saja. Berikut beberapa kondisi kesemutan yang harus diwaspadai.
- Kesemutan dapat disebabkan oleh berbagai hal. Jika kesemutan terjadi dalam waktu cukup lama, biasanya karena ada beberapa penyebab, seperti gigitan serangga, efek samping terapi radiasi, kadar vitamin dalam tubuh yang tidak seimbang, keracunan, aliran darah yang buruk, cedera saraf leher lempeng tulang belakang yang terkena hernia, diabetes, migrain, hingga kaku akibat dingin. Penyebab lainnya yang kadang tidak terduga, biasanya disebabkan oleh virus, masalah pada pembuluh darah, radang pada saraf tulang belakang dan otak, masalah tiroid, kejang, hingga stroke.
- Trauma pada saraf, misalnya jika kita mengalami trauma pada leher, maka kita bisa mengalami kesemutan di bagian lengan atau tangan. Jika trauma terjadi pada punggung, maka kesemutan dapat timbul di bagian belakang tungkai.
- Terdapat penekanan pada saraf tulang belakang, misalnya akibat diskus tulang belakang yang mengalami herniasi (hernia nukleus pulposus), tumor pada saraf.
- Penekanan saraf tepi, misalnya akibat pembesaran pembuluh darah, tumor, jaringan parut, atau infeksi.
- Berkurangnya aliran darah ke suatu area, misalnya akibat plak kolesterol yang menyumbat pembuluh darah di kaki. Jika ini terjadi, kita akan merasa nyeri saat berjalan jauh dan nyeri menghilang dengan istirahat.
- Diabetes. Kesemutan dapat juga jadi gejala diabetes. Biasanya, makin lama jadi pasien diabetes, makin tinggi kemungkinan kesemutan muncul. Yang dirasa biasanya telapak kaki merasa tebal, terkadang panas, kesemutan diujungnya terus-terusan. Lalu dibarengi rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak
- Faktor usia. Tanda-tanda kesemutan juga umum terjadi pada beberapa lansia penderita rematik. Dalam hal semacam ini, saraf terjepit bukanlah disebabkan tertekan, tetapi sendi di pergelangan tangan yang berubah bentuk karena faktor usia.
- Serangan virus. Kesemutan bisa juga disebabkan karena adanya radang sumsum tulang belakang yang berlangsung karena infeksi virus, biasanya virus cytomegalovirus. Pada orang dewasa, terkadang kesemutan ini didahului oleh flu berat. Kesemutan makin menghebat, naik dari ujung jari menyebar hingga ke pusar. Gejalanya berkembang jadi rasa kebal, kemudian penderita sulit berjalan.
- Rematik. Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Gejala kesemutan karena rematik akan hilang bila rematik sembuh.
Untuk itu jika kesemutan sudah menimbulkan gejala-gejala seperti di atas, alangkah baiknya jika Anda segera menghubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.