SehatFresh.com – Gangguan kepribadian adalah suatu kondisi yang menyebabkan penderitanya memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak sehat dan berbeda dari orang normal. Selain pola pikir yang tidak sehat, kondisi yang dikategorikan sebagai penyakit mental ini juga bisa membuat penderitanya sulit untuk merasakan, memahami atau berinteraksi dengan orang lain.
Gangguan kepribadian pun memiliki berbagai jenis, seperti skizotipal. Lantas, apa saja penyebab gejala gangguan kepribadian ini? Seperti apa pula gejalanya? Banyak hal yang diperkirakan menjadi penyebab gangguan skizotipal. Salah satu teori menyatakan munculnya gangguan ini merupakan hasil interaksi dari faktor keturunan, sosial dan kejiwaan.
Gangguan skizotipal kemungkinan dapat berasal dari sifat yang diwariskan. Namun, peran sosial, seperti pola asuh dan pergaulan sosial semenjak masa kecil, faktor temperamen serta bagaimana ia menyelesaikan masalah juga dapat berpengaruh terhadap perkembangan gangguan kepribadian.
Secara umum, gangguan kepribadian skizotipal menyebabkan pola kemampuan sosial dan interpersonal yang sangat minim akibat pola pikir yang tidak wajar. Gangguan ini juga disertai rasa tidak nyaman berinteraksi dan tidak memiliki kemampuan dalam menjalani hubungan dekat. Namun, secara lebih spesifik gejala yang dialami pengidap gangguan ini lebih bervariasi. Ini termasuk:
- Memiliki kepercayaan kuat terhadap hal magis, mistis, gaib, klenik, meskipun bertentangan pada norma
- Sering berilusi tentang pengalaman supranatural, atau kejadian yang tidak biasa
- Memiliki ide yang tidak wajar
- Memiliki cara bicara dan perkataan yang tidak jelas untuk dipahami orang lain
- Sering menunjukan emosi yang tidak wajar
- Sangat merasa tidak nyaman pada situasi sosial
- Terlalu merasa paranoid akan hal tertentu
- Memiliki penampilan yang tidak biasa atau eksentrik
- Sangat sedikit memiliki teman dekat atau orang kepercayaan selain keluarga dekat
- Mengalami kecemasan sosial dan rasa paranoid untuk berinteraksi dengan seseorang meskipun sudah kenal lama
Gejala gangguan skizotipal dapat meningkat hingga dewasa kemudian menurun pada usia dewasa akhir sebelum masuki usia lansia atau sekitar 40-50 tahun.
Bagaimana skizotipal dapat dikenali? Seseorang hanya dapat dinyatakan mengalami gangguan skizotipal ketika ia telah beranjak dewasa. Pasalnya, gangguan kepribadian hanya dapat terbentuk dalam waktu yang lama. Individu pada usia anak dan remaja masing mengalami perubahan dan pematangan kepribadian secara terus-menerus.
Tanda-tanda gangguan kepribadian skizotipal akan terus meningkat dalam kegiatan soliter, seperti adanya tingkat kecemasan yang tinggi.
Diagnosis yang dilakukan tenaga profesional kejiwaan kemungkinan melibatkan gejala dan pola perilaku sebelumnya pada seseorang yang dicurigai mengalami gangguan kepribadian skizotipal. Penetapan diagnosis pada individu sebelum memasuki usia dewasa dapat dilakukan ketika gejala dari gangguan ini sudah ada dan menetap selama minimal satu tahun. (SBA)