SehatFresh.com – Bayi rentan sekali terkena penyakit diare, hal ini disebabkan daya tahan tubuh bayi masih rentan dan dalam proses pertumbuhan. Diare adalah penyakit buang air besar dimana feses encer atau berair dengan frekuensi lebih sering dari biasanya. Biasanya diare terjadi karena terdapat infeksi virus atau bakteri. Infeksi ini dapat menjangkit bayi melalui makanan atau kontak terhadap feses yang telah terkontaminasi. Berikut tanda-tanda diare pada bayi:
- Frekuensi BAB yang meningkat
Bayi Anda kemungkinan bisa buang air besar secara lebih sering di mana pada umumnya akan terjadi lebih dari 3 kali dalam sehari dengan jangka waktu 4-6 jam sekali.
Frekuensi normal buang air besar (BAB) pada bayi dan balita:
- Usia 0-6 bulan (ASI), 1-7 kali sehari.
- Usia 0-6 bulan (non ASI), 3-4 kali sehari.
- Usia diatas 6 bulan, 3-4 kali sehari atau 2 hari sekali.
- Usia diatas 4 tahun, sama seperti dewasa.
- Demam tinggi
Pencernaan yang kurang sehat sehingga menyebabkan diare pada bayi Anda bisa juga menjadikannya mengalami demam tinggi, bahkan suhu tubuhnya dapat mencapai 39 derajat Celsius atau bahkan di atas itu.
- Muntah-muntah
Diare juga sering berbarengan dengan muntah. Ini merupakan tanda bayi diare yang paling umum. Saat mengalami pencernaan yang kurang nyaman, entah karena alergi terhadap makanan tertentu, keracunan, perubahan pola makan, atau infeksi akibat bakteri yang menginvasi organ pencernaannya, bayi akan muntah-muntah selain merasakan sakit perut.
- Tidak mau makan
Perut bayi akan terasa sakit dan bahkan bisa muntah-muntah, maka otomatis saat waktunya makan bayi Anda akan menolaknya seperti sudah kehilangan nafsu makan.
Bila diare pada bayi berlanjut, maka ia akan mudah mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Ada 3 tanda-tanda bayi mengalami dehidrasi, yaitu:
- Tanpa dehidrasi (kehilangan cairan <5% Berat Badan)
Tandanya anak tetap aktif, kelopak mata tidak cekung, keinginan untuk minum seperti biasa karena rasa haus tidak meningkat, sering buang air kecil (BAK).
- Dehidrasi ringan sedang (kehilangan cairan 5-10% Berat Badan)
Tandanya anak rewel, kelopak mata cekung, anak ingin minum terus karena rasa haus meningkat, BAK mulai berkurang.
- Dehidrasi berat (kehilangan cairan >10% Berat Badan)
Tandanya anak lemas atau tidak sabar, tidak dapat minum, kelopak mata sangat cekung, pada uji cubit kulit kembali lebih dari 2 detik.
Diare bisa menjadi sangat serius pada bayi. Anda sebaiknya memberi tahu dokter jika terjadi perubahan pada buang air besar bayi. Jika bayi Anda diare dan muntah, hal ini biasanya merupakan gejala infeksi. Karena bahaya dehidrasi ini begitu serius, para orang tua wajib membawa bayi langsung ke dokter untuk mendapat pertolongan medis. Jangan biarkan sampai bertambah lama karena kondisi tubuh bayi Anda bisa diperburuk bila mengalami dehidrasi dengan tanda-tanda seperti itu. (KKM)