SehatFresh.com – Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang individu. Masa kini merupakan periode transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial serta berlangsung pada dekade kedua masa kehidupan.
Pada perkembangan fisik seorang remaja, kadang dapat mengalami masalah, terutama berhubungan dengan fungsi matanya karena pada masa ini remaja dihadapkan dengan proses pembelajaran yang padat. Maka dari itu, sudah sejak dahulu diciptakan sebuah benda yang dapat membantu seseorang yang mengalami penurunan fungsi mata yakni kacamata.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan jaman di era modern ini banyak remaja terutama kaum hawa yang ingin memperindah atau mempercantik dirinya dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mengganti kacamata dengan lensa kontak, semakin lama semakin meningkat karena lebih praktis penggunaannya dan tidak berat saat memakai.
Lensa kontak memiliki banyak warna yang bisa dipilih sesuai keinginan. Penggunaan softlens bahkan saat ini bukan hanya untuk menunjang fungsi mata, tetapi untuk keindahan. Lensa kontak ini bisa menjadi penunjang daya tarik dan penampilan seseorang menjadi lebih gaya dan berbeda serta mengikuti trend.
Namun, tahukah Anda para remaja yang gemar menggunakan softlens tentang bahaya pemakaiannya? Softlens (lensa kontak) adalah alat yang terbuat dari sejenis plastik yang tipis yang berkurva direka untuk dipakai di atas permukaan kornea mata. Pemasangan softlens memerlukan keahlian dan kehati-hatian.
Memang bagi remaja yang memiliki gangguan fungsi mata, dapat merasakan manfaat pemakaian softlense. Akan tetapi, Anda juga perlu mengetahui dampak negatif atau faktor resiko pemakaiannya, diantaranya:
- Kekeringan mata
Mata bisa menjadi kering akibat terlalu lama menggunakan softlens (lensa kontak). Hal itu dikarenakan kurangnya pasokan oksigen ke mata yang ditutupi oleh softlens itu sendiri, sehingga mata menjadi kering dan terasa sakit. Gejala mata yang kekurangan oksigen akan timbul jika softlens (lensa kontak) digunakan lebih dari delapan jam. Tapi gejalanya baru akan terasa ketika kondisinya sudah pada tahap yang parah.
- Iritasi mata
Udara tropis cenderung berdebu memicu iritasi pada mata yang memakai softlens (lensa kontak). Udara dari luar bisa saja masuk ke dalam mata, sehingga mata akan bekerja keras untuk mengeluarkannya. Padahal, adanya softlens (lensa kontak) bisa membuat kornea mata terluka. Akhirnya terjadilah iritasi yang menimbulkan rasa sakit pada mata. Gejala iritasi seperti mata merah, nyeri, dan bengkak.
- Acanthamoeba keratitis
Acanthamoeba keratitis sering terjadi karena pemakai tidak menyimpan atau mensterilkan lensa kontak dengan benar sehingga mengakibatkan terjadinya infeksi pada mata. Ini merupakan komplikasi pemakaian softlens (lensa kontak) yang jarang sekali terjadi. Namun, kasus ini dapat menjadi sangat serius karena bisa menimbulkan gangguan pada penglihatan, bahkan dapat bertambah parah hingga seseorang kehilangan pandangannya dan akhirnya buta.
Ketiga dampak tersebut kemungkinan tidak hanya riskan terjadi pada usia remaja saja, akan tetapi dapat terjadi pada setiap pengguna softlens. Jadi, berhati-hatilah dalam pemakaian softlens dan hindari kebiasaan buruk yang akan memicu dampak negatifnya. (SPT)