SehatFresh.com – Baru-baru ini tagar #JusticeForAudrey menjadi trending topic di social media. Hal ini dikarenakan AU (14) siswi SMP di Pontianak Kalimantan Barat yang menjadi korban pengeroyokan oleh 12 siswa SMA. Penganiayaan ini berawal dari masalah asmara dan celoteh di sosail media.
Kasus ini menjadi perhatian dan terus dibanjiri dukungan dari sejumlah figur publik maupun masyarakat Indonesia, berbagai dukungan mulai dari penandatanganan petisi hingga kunjungan langsung oleh berbagai figur publik untuk memberikan dukungan kepada korban.
Kronologi pengeroyokan yang dilakukan secara brutal oleh 12 siswi SMA ini berawal dari korban yang keluar dengan sepeda motor bersama sepupunya dan diikuti oleh 2 motor yang tidak dikenal kemudian dicegat dan korban mulai mengalami penganiayaan dengan cara disiram air dan menarik rambut korban hingga terjatuh dari motor.
Korban sempat kabur dengan sepeda motor yang kemudian dicegat dan mengalami penganiayaan kembali oleh pelaku dengan lokasi yang tidak jauh dari TKP. Korban mengalami pengeroyokan oleh siswi SMA dengan pelaku utama 3 orang dan rekannya yang berjumlah 9 orang ikut membantu dan menonton penganiayaan ini.
Korban dianiaya di dua lokasi yaitu di jalan sulawesi dan di taman akcaya. Korban sebernarnya tidak memiliki masalah dengan pelaku, karena target utama pelaku sebenarnya adalah kakak sepupu korban. Kakak sepupu korban merupakan mantan pacar dari salah satu pelaku penganiayaan ini.
Recana penganiayaan ini dimulai karena pelaku merasa kesal dengan sepupu korban yang saling berkomentar di media sosial. Korban saat ini masih menjalani perawatan medis dan pendampingan psikis untuk menyembuhkan traumanya. Kasus ini tentunya sangat disayangkan jika terjadi lagi. Peran orang tua menjadi sangat besar dalam situasi seperti ini.
Berkaca dari Kasus bullying anak-anak dan remaja yang saat ini semakin bertambah, membuat orang tua harus lebih waspada untuk mengantisipasi anak agar tidak mengalami ataupun melakukan pembullyan di lingkungannya. Berikut beberapa tips untuk mencegah terjadinya kasus serupa :
- Membangun komunikasi terbuka dengan anak
Orang tua menjadi orang yang seharusnya bisa mengetahui apa yang terjadi dalam kehidupan sosial anak saat diluar rumah. Mulailah dengan memberikan perhatian dan menanyakan keadaan yang dilalui anak tentang kehidupan sosialnya. Hal ini bertujuan agar anak lebih terbuka dan mau bercerita tentang apa saja yang terjadi kepada dirinya setiap hari.
- Jeli melihat tanda-tanda
Sebagai orang dewasa yang berada dilingkungan anak harus lebih sensitif terhadap perubahan perilaku yang dialami anak. Jika sudah melihat tanda-tanda anak semakin agresif, mudah tersinggung dan marah maka orang tua harus melihat kembali hubungan orang tua dan anak seperti apa, kemudian benahi lagi interaksi anak dengan sekelilingnya.
- Tumbuhkan rasa kasih sayang
Cara yang efektif untuk mencegah anak menjadi korban dan pelaku bullying adalah dengan menumbuhkan rasa kasih sayang, berinteraksi secara lembut kepada anak sedari kecil. Orang tua perlu membentuk karakter anak sedari kecil untuk mencegah terjadinya kasus pembullyan.
- Mengajari anak untuk bersosialisasi
Dengan kemampuan bersosialisasi anak yang cukup, rasa percaya diri anak akan tumbuh. Tanamkan sikap berani untuk melawan dengan berlaku tegas dalam menghadapi pelaku pembullyan.
- Hindari lingkungan negatif
Menurut beberapa sumber, anak yang melakukan aksi bullying cenderung dekat dengan lingkungan yang negatif. Hal ini dapat merusak norma dan emosional dari anak sehingga bisa dengan mudah melakukan pembullyan. Sebagai orang tua perlu membantu anak untuk menghindari lingkungan yang negatif dan fokus terhadap kelebihan yang ada pada diri anak dan arahkan anak untuk melakukan hal-hal yang positif.