Adakah Pengobatan untuk Gangguan Demensia?

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Demensia adalah sebuah sindrom yang berkaitan dengan penurunan kemampuan fungsi otak. Seperti berkurangnya daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir, memahami sesuatu, melakukan pertimbangan, memahami bahasa serta menurunnya kecerdasan mental. Lantas, adakah pengobatan untuk kondisi tersebut?

Tidak semua kasus demensia dapat dipulihkan. Pengobatan demensia dapat dilakukan untuk meredakan gejala yang dialami dan menghindari komplikasi. Pengobatan demensia  meliputi pemberian obat-obatan, terapi hingga operasi. Beberapa jenis obat yang biasa digunakan untuk mengatasi gejala demensia adalah:

  • Acetylcholinesterase inhibitors, untuk meredakan gejala penyakit Alzheimer ringan, lewy bodies dan halusinasi sebagai penyebab demensia. Efek samping yang mungkin dialami meliputi mual, muntah, diare dan penurunan denyut jantung. Disarankan untuk selalu memantau kondisi jantung melalui EKG saat pengobatan.
  • Memantine, untuk memperlambat reaksi kimia dalam otak. Umumnya diresepkan jika acetylcholinesterase inhibitors tidak membantu atau demensia sudah memasuki tingkat keparahan menengah. Efek samping yang mungkin dialami meliputi pusing, sakit kepala, kehilangan keseimbangan, konstipasi dan hipertensi.
  • Antipsikotik, untuk meredakan perilaku penderita yang agresif atau mengalami agitasi parah. Biasanya obat ini dikonsumsi dalam waktu singkat untuk menghindari risiko efek samping seperti mengantuk, masalah kardiovaskular, kesulitan berkomunikasi, hingga tubuh kaku, khususnya bagi penderita demensia yang disebabkan lewy bodies.
  • Antidepresan, untuk meredakan gejala depresi yang umumnya terjadi pada penderita demensia.
  • Vitamin E, untuk memperlambat Alzheimer dan kondisi demensia terkait. Vitamin E biasanya dikonsumsi dalam dosis rendah untuk menghindari komplikasi seperti kematian, khususnya bagi penderita penyakit jantung.

Beberapa terapi bersifat psikologis dilakukan untuk meredakan gejala demensia, seperti:

  • Terapi stimulasi kognitif dan orientasi realitas, guna menstimulasi daya ingat, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berbahasa, meredakan disorientasi pikiran, hingga meningkatkan kepercayaan diri penderita.
  • Terapi perilaku, guna menekan perilaku tidak terkontrol yang terjadi karena depresi atau halusinasi.
  • Terapi okupasi, untuk mengajarkan penderita cara melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman dan disesuaikan dengan kondisinya, sambil juga mengajarkan cara mengontrol emosi serta mempersiapkan diri untuk perkembangan gejala lebih lanjut pada demensia progresif.
  • Terapi validasi, dengan cara memperlihatkan empati dan memahami kondisi penderita agar tidak mengalami depresi.

Selain itu, pengobatan rumahan yang dapat membantu mengatasi demensia:

  • Tingkatkan komunikasi: cobalah melakukan kontak mata dan berbicara secara perlahan. Anda juga dapat menggunakan gerakan untuk menjelaskan ide Anda.
  • Olahraga: dapat membantu meningkatkan kesehatan dan melindungi otak, terutama dengan pola makan yang sehat.
  • Jaga gaya hidup yang seimbang: cobalah untuk melakukan aktivitas dengan orang lain, seperti menari, melukis, memasak, bernyanyi atau apapun yang Anda sukai.
  • Tidur yang cukup: kurangi konsumsi kafein, tidur siang dan lakukan olahraga pada siang hari, menjauhi kebisingan juga dapat memberikan Anda 7-8 jam tidur yang nyenyak.

Pada kasus demensia yang disebabkan oleh tumor otak, cedera otak atau hidrosefalus, tindakan operasi dapat disarankan. Jika belum terjadi kerusakan permanen pada otak, tindakan operasi dapat membantu memulihkan gejala. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here