Alasan Penting Kehadiran Sosok Ayah pada Tumbuh Kembang Anak

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Anak-anak dalam kesehariannya mungkin saja lebih banyak menghabiskan waktu bersama ibu. Namun bukan berarti kehadiran ayah tidaklah penting. Ada banyak penelitian tentang peran ayah dalam mendidik sesuai tumbuh dan kembangnya.

Dalam perkembangan dan pertumbuhan anak, tidak hanya peran ibu yang diperlukan. Namun, peran ayah sangat menentukan kondisi mental serta perkembangan anak, bahkan sejak bayi masih ada di dalam kandungan. Mungkin sebagian besar orang menganggap bahwa bayi yang baru lahir hanya membutuhkan sosok ibunya dan hanya ibu yang dapat mengurus, merawat serta mengetahui semua kebutuhan bayi.

Tetapi tahukah Anda bahwa peran ayah dalam merawat anaknya sangat penting dalam tumbuh kembang anaknya. Apa saja alasan yang mendorong peran ayah menjadi pengaruh yang penting.

  • Membentuk kepribadian anak sejak dini

Kehadiran ayah sudah menjadi peran yang di butuhkan saat anak masih kecil. Balita dengan Ayah yang banyak terlibat dalam kehidupannya, cenderung lebih mudah bergaul, pandai memecahkan masalah serta berani mengeksplorasi lingkungan yang ada di sekitarnya. Hal ini tentu dapat memudahkan si Kecil saat ia mulai bersekolah nanti.

  • Membantu meningkatkan kognitif anak

Sebuah penelitian melibatkan kelompok anak-anak yang lahir pada tahun 2000 hingga 2001, dilakukan dengan tujuan meneliti peran ayah terkait perkembangan perilaku serta kognitif anak. Waktu pengambilan data dibagi menjadi 3 waktu, yaitu ketika anak berusia 9 bulan hingga 3 tahun, 3 tahun sampai 5 tahun, dan saat anak beranjak 5 tahun ke 7 tahun.

  • Mendorong anak untuk mengambil risiko

Berbeda dengan ibu yang mengkhawatirkan anaknya akan beberapa hal. Seorang ayah seringkali memberikan pendekatan yang berbeda dengan mendorong anak untuk keluar dari zona nyaman dan lebih berani untuk mengambil risiko. Sehingga anak akan lebih berani dalam menghadapi rintangan dan memulai pembicaraan dengan orang lain yang baru dikenalnya.

  • Memiliki anak dengan kondisi emosi terkontrol baik

peneliti menggunakan beberapa tes untuk melihat perilaku serta kesehatan psikologi anak yang kemudian dianalisis berdasarkan kelompok usia anak yang diteliti. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Inggris tersebut, diketahui bahwa anak yang dekat dengan ayahnya sejak usia 9 bulan cenderung lebih aktif dan kreatif ketika mereka berusia 5 tahun. Hal ini dibuktikan dengan nilai tes SDQ yaitu tes yang mengukur kesehatan psikologi anak. Selain itu, ayah yang telah merawat,  memberikan perhatian, serta ikut dalam membantu mengasuh anak sejak anak berusia 9 bulan, lebih banyak memiliki anak yang emosinya terkontrol dengan baik.

  • Mendorong si kecil menjadi lebih disiplin

Ayah cenderung lebih tegas untuk menegakkan kedisiplinan pada anak jika dibandingkan dengan ibu yang melakukan asuhan melalui pendekatan emosional. Meskipun berbeda namun keduanya saling melengkapi dalam merawat anaknya agar lebih disiplin

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here