SehatFresh.com – Keputihan merupakan cairan vagina yang bertambah secara abnormal. Sebenarnya, cairan vagina berfungsi melindungi dan membersihkn vagina. Normalnya cairan vagina bisa bertambah saat wanita hamil, sedang dalam masa subur atau akibat rangsangan seksual. Vagina yang kurang dijaga kebersihannya berisiko mengalami keputihan. Kondisi ini tentu saja berdampak pada aktivitas seksual Anda dan pasangan.
Selain menimbulkan ketidaknyamanan, bercinta saat Anda sedang mengalami keputihan juga bisa membayakan kesehatan. Keputihan sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu keputihan fisiologis atau normal dan patologis atau abnormal. Umumnya, keputihan fisiologis terjadi saat 2 minggu menjelang masa haid, saat kehamilan, ataupun pada penggunaan pil KB hormonal.
Sedangkan keputihan patologis biasanya terjadi akibat infeksi bakteri, jamur atau parasit. Cairan vagina yang normal biasanya berwarna bening atau agak keputihan, tidak berbau, dan berlendir. Sementara keputihan memiliki ciri berwarna keabuan, kekuningan, kehijauan, bisa disertai bau (busuk atau asam), bisa menimbulkan gatal dan lebih kental seperti ingus. Kemungkinan bisa juga menimbulkan nyeri atau bercak darah ketika berhubungan seks.
Perlu Anda ketahui, sebenarnya cairan yang keluar saat keputihan memiliki beberapa fungsi, salah satunya sebagai pelumas ketika berhubungan intim. Pada keadaan normal, produksi lendir keputihan berkisar antara 2-5 ml per hari. Namun, saat ada rangsangan seksual, produksi lendir keputihan dapat bertambah banyak, mengingat fungsinya sebagai pelumas. Jadi, selama keputihan yang Anda alami bersifat fisiologis atau normal, maka tentu boleh saja berhubungan intim dengan pasangan.
Ketika cairan yang keluar dari vagina Anda memiliki tanda-tanda keputihan abnormal, jangan sekali-kali mencoba untuk melakukan hubungan intim. Selain rasa tidak nyaman yang dapat timbul saat berhubungan intim, pasangan Anda juga bisa tertular penyakit menular seksual (PMS) bila memang keputihan abnormal yang Anda alami disebabkan oleh infeksi. Bila sudah menulari pasangan, pastinya Anda dan pasangan harus sama-sama diobati hingga tuntas.
Obati dahulu keputihan hingga sembuh agar tidak memberikan dampak negatif baik pada pria atau wanita. Terakhir, jaga kesehatan vagina setiap saat agar keputihan abnormal tidak terjadi. Bagaimana supaya terhindar dari keputihan yang abnormal? Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat seperti katun.
- Jangan menggunakan celana (termasuk celana dalam) yang terlalu ketat. Pastikan mengganti celana dalam setiap hari.
- Pastikan area vagina selalu bersih, dengan cara membilas dengan air yang hangat. Selalu bilas vagina dari sisi depan ke belakang.
- Hindari kebiasaan membersihkan vagina dengan produk pembersih area kewanitaan, seperti cairan, spray dan bedak. Cara-cara pembersihan vagina tersebut dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan flora normal di area vagina, yang pada akhirnya dapat memberi kesempatan kepada kuman jahat untuk berkembang biak.
- Keringkan area vagina dan sekitarnya setelah melakukan pembasuhan seperti setelah mandi, buang air kecil, atau buang air besar. (KKM)