Amankah Melakukan Seks saat Wanita Sedang Keputihan?

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Organ intim wanita harus dijaga kelembapannya. Pasalnya, organ intim wanita yang lembap bisa menjadi tempat yang cocok untuk perkembangbiakan bakteri atau jamur. Nah, kelembapan ini terkait dengan kebersihan.

Vagina yang kurang dijaga kebersihannya berisiko mengalami keputihan. Kondisi ini tentu saja berdampak pada aktivitas seksual Anda dan pasangan. Selain menimbulkan ketidaknyamanan, berhubungan saat keputihan juga bisa membayakan kesehatan.

Pada dasarnya, keputihan adalah sesuatu yang normal dan sehat karena pada dinding vagina dan leher rahim terdapat kelenjar yang memproduksi cairan, sebagai bentuk pertahanan tubuh untuk menjaga kesehatan organ intim wanita.

Keputihan yang normal pada umumnya berwarna putih susu atau jernih dan tidak berbau. Normalnya kadar cairan akan meningkat pada masa tertentu seperti saat menyusui, saat mendapatkan rangsangan seksual, saat memasuki masa menstruasi atau sedang dalam masa subur.

Sementara keputihan abnormal yang memiliki ciri berwarna keabu-abuan, kekuningan, kehijauan, lebih kental dari ingus disertai bau (busuk atau asam)—bisa menimbulkan gatal, menimbulkan nyeri hingga menimbulkan bercah darah ketika berhubungan seksual.

Lalu, apakah berhubungan seks saat keputihan aman? “Bila istri Anda mengalami keputihan (Fluor Albus) hendaknya hubungan intim ditunda dulu,” kata Andri Wanananda, seksolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta.

Dijelaskan Andri, penetrasi dan gerakan penis ke dalam vagina akan membuat iritasi dan peradangan (inflamasi). Akibatnya, keputihan semakin meluas hingga membahayakan organ-organ reproduksi di sekitar rahim.

“Dianjurkan agar istri Anda berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan, minimal bisa dilakukan papsmear lendir vaginanya. Hal ini untuk mengetahui penyebabnya, apakah bakteri, jamur atau trichomonas-vaginalis,” kata Andri menganjurkan.

Selain itu, ada sejumlah bahaya lain yang mengintai, yakni:

  • Anda akan menularkan infeksi jamur pada pasangan Anda, yang kemungkinan dapat menularkannya lagi kepada Anda setelah Anda sembuh. Ada juga kemungkinan kecil bahwa pasangan Anda akan menularkannya pada cikal bakal anak Anda
  • Rasa sakit dan gatal-gatal dari infeksi jamur dapat memburuk saat Anda melakukan hubungan intim. Dari segi kenyamanan, Anda mungkin hanya tidak ingin melakukan seks saat mengalami infeksi jamur sama seperti beberapa wanita yang tidak suka berhubungan intim selama masa menstruasi.
  • Anda dan pasangan mungkin menemukan cairan vagina yang keluar bersamaan dengan infeksi jamur sehingga menjadi kotor. Meskipun Anda bisa pergi ke kamar mandi setelahnya atau bahkan berhubungan intim di kamar mandi, ini bukan hanya tentang itu. Beberapa wanita bahkan tidak membiarkan pasangan mereka mengetahui bahwa mereka mengalami infeksi, padahal sebenarnya tidak ada yang perlu disembunyikan.

Jadi, segera periksakan diri Anda ke dokter spesialis kandungan bila mengalami keputihan abnormal dengan gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here