SehatFresh.com – Minuman beralkohol ternyata telah dikonsumsi oleh manusia mulai sejak zaman prasejarah. Saat ini, mengonsumsi minuman beralkohol kini sudah menjadi bagian gaya hidup bagi sebagian orang sehingga menjadi suatu kebiasaan. Sayangnya, banyak orang yang mengabaikan dampak buruknya bagi kesehatan.
Sering mengonsumsi alkohol dalam dosis tinggi bisa menimbulkan berbagai efek buruk bagi kesehatan. Dampak ringannya, konsumsi alkohol dapat membuat mabuk dan menyebabkan peminumnya mengalami sakit kepala, mual, muntah serta nyeri pada bagian tubuh tertentu. Sedangkan dampak yang lebih parahnya, konsumsi alkohol bisa menimbulkan dampak jangka panjang di mana Anda berisiko mengembangkan berbagai gangguan kesehatan serius, salah satunya hepatitis alkoholik.
Hepatitis alkoholik disebabkan oleh peradangan yang terjadi pada hati (liver) akibat konsumsi alkohol. Penyakit ini tidak hanya beresiko pada peminum alkohol kategori berat, tetapi juga bisa menimpa orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedikit. Hal ini dikarenakan tubuh setiap orang memiliki tingkat kepekaan alkohol yang berbeda-beda.
Hati bertanggung jawab untuk menyaring alkohol dan racun lainnya dari aliran darah. Pada orang yang mengonsumsi alkohol berlebihan, hati mengalami kerusakan akibat beban kerja yang berat. Ketika hati bermasalah, maka hati tidak mampu lagi berfungsi dengan baik sehingga sebagian besar fungsi di dalam tubuh pun menjadi terganggu.
Mekanisme bagaimana alkohol menimbulkan kerusakan hati pada pecandu alkohol belum diketahui secara jelas. Sejauh ini, para ahli menduga bahwa proses pemecahan etanol yang terkandung dalam bir, anggur dan minuman keras dapat menghasilkan bahan kimia sangat beracun, seperti asetaldehida. Bahan kimia tersebut berpotensi menyebabkan peradangan yang menghancurkan sel-sel hati.
Akibatnya, jaringan hati yang sehat menjadi terganti oleh jaringan parut yang ditimbulkan akibat peradangan. Ketika ini terjadi, maka hati tidak dapat menjalankan fungsinya secara optimal. Pembentukan jaringan parut bisa mengarah pada kerusakan permanen yang disebut sirosis. Sirosis hati merupakan tahap akhir dari hepatitis alkoholik yang mengancam jiwa.
Jika telah didiagnosa menderita hepatitis alkoholik, cara untuk mengurangi risiko keparahannya adalah dengan berhenti minum alkohol. Jika kebiasaan minum alkohol tidak dihentikan segera, risiko pengembangan komplikasi yang serius semakin tinggi. Untuk penderita hepatitis alkoholik ringan, mereka mungkin dapat mempertimbangkan pengobatan jangka pendek dengan obat-obatan guna mengurangi peradangan.
Bila keadaan hati sudah rusak parah, transplantasi hati mungkin menjadi satu-satunya pilihan pengobatan. Meskipun transplantasi hati sering berhasil, sayangnya jumlah orang yang membutuhkan transplantasi jauh melebihi jumlah pendonor hati yang tersedia. Hal ini membuat proses pengobatan menjadi semakin kompleks.