SehatFresh.com – Vitamin merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh tubuh supaya dapat berfungsi maksimal. Terdapat enam vitamin yang diperlukan tubuh yaitu A, B, C, D, E dan K. Masing-masing vitamin tersebut dimasukan dalam dua kategori kelompok yang berbeda, yakni vitamin larut lemak dan vitamin larut air.
Pengelompokan vitamin larut lemak & larut air
Rupanya vitamin B dan C dimasukan ke dalam kategori vitamin yang larut air. Sementara itu vitamin A, D, E dan K dimasukan ke dalam kategori vitamin yang larut lemak. Kedua kategori vitamin tersebut sama-sama penting untuk dikonsumsi oleh tubuh, namun dalam komposisi yang tepat.
Apa perbedaan vitamin larut air dengan yang larut lemak?
- Dilihat dari segi pelarutnya
Vitamin yang larut lemak merupakan jenis vitamin yang diproses bersama dengan lemak. Setelah masuk dalam pencernaan, kemudian kelompok vitamin tersebut akan melalui sistem limfatik untuk selanjutnya ikut mengalir di peredaran darah. Bila lemak dalam tubuh kurang, maka penyerapan vitamin-vitamin itu juga tidak maksimal.
Sementara vitamin yang larut air merupakan jenis vitamin yang diproses bersama dengan air. Vitamin kategori ini diproses lebih mudah dibandingkan dengan vitamin yang larut lemak. Tubuh bisa langsung menyerap vitamin yang larut air, selanjutnya vitamin beredar di dalam aliran darah.
- Dilihat dari cara penyimpanannya
Setelah diserap tubuh, vitamin yang larut lemak akan disimpan pada sel lemak serta hati. Vitamin tersebut bisa tersimpan dalam jangka waktu yang lama, sebagai persediaan tubuh untuk dimanfaatkan sewaktu-waktu.
Sementara itu vitamin yang larut air tidak bisa disimpan dalam tubuh. Alhasil kekurangan vitamin larut air dapat mudah terjadi akibat tubuh tidak mempunyai cadangan. Dengan demikian vitamin yang larut air harus diganti setiap hari, yang bisa didapat dari asupan makan atau suplemen.
- Dilihat dari cara keluarnya pada tubuh
Vitamin yang larut lemak rupanya sangat sedikit yang bisa keluar dari tubuh. Pasalnya jenis vitamin tersebut disimpan secara tetap di dalam lemak serta hati. Namun kondisi tersebut berbeda dengan vitamin yang larut air.
Vitamin yang larut dalam air akan beredar bebas di aliran darah, sehingga dapat mudah keluar dari tubuh. Vitamin yang larut air akan dikeluarkan oleh tubuh setelah melalui proses penyaringan di ginjal. Selanjutnya sisa vitamin yang berlebih akan dikeluarkan bersama urin.
- Dilihat dari sifat toksik
Seseorang yang mengonsumsi vitamin larut lemak secara berlebihan, maka dapat menumpuk dan berbahaya bagi tubuh. Kelebihan jenis vitamin ini dapat mengakitbkan efek toksik (racun). Namun kondisi tersebut berbanding terbalik dengan vitamin yang larut air.
Pasalnya setiap kelebihan vitamin larut air, maka akan langsung dibuang melalui urin atau keringat. Selain itu tubuh juga cenderung tidak dapat menumpuk vitamin yang larut air dalam jumlah banyak di dalam tubuh. (APY)